Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Itera Teliti Kulit Pisang-Serabut Kelapa Jadi Filtrasi Air

Kompas.com - 09/03/2022, 14:19 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Berbagai inovasi dan gagasan berhasil diciptakan para mahasiswa di tanah air. Inovasi ini diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

Seperti gagasan tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung yang mengangkat penelitian tentang pemanfaatan limbah kulit pisang dan serabut kelapa sebagai media filtrasi air. Gagasan ini bertujuan untuk mengurangi zat berbahaya yang terkandung.

Penelitian ini juga membawa tim Itera juara 3 dalam ajang lomba karya tulis ilmiah mahasiswa se-Sumatera, Gebyar Kimia Iron tahun 2022 yang diadakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Jambi.

Penelitian ini dilakukan oleh Abdul Khanafy dan Dina Fauzizah Rabathi Al Choil dari Program Studi Teknik Pertambangan.

Baca juga: Kalbe Nutritionals Buka Lowongan Kerja bagi SMK, D3/S1, Ayo Daftar

Manfaatkan limbah kulit pisang dan serabut kelapa

Abdul Khanafy mengatakan, penelitian yang dilakukan bertajuk rancang bangun desain teknologi filtrasi air menggunakan karbon aktif nanomaterial musa paradisiaca dan cocofiber guna mengurangi zat berbahaya pada air.

Keduanya mencoba memecahkan permasalahan pencemaran air yang terjadi di Sungai Way Belau, hingga Pulau Pasaran, Bandar Lampung.

Abdul Khanafy menerangkan, penelitian ini didasari dari permasalahan pencemaran air sungai yang disebabkan perilaku masyarakat sekitar.

"Selain itu banyak limbah kulit pisang dan serabut kelapa yang tidak dimanfaatkan dengan baik," kata Abdul Khanafy.

Masyarakat Pulau Pasaran, lanjut Abdul Khanafy, banyak mengeluhkan air Sungai Way Belau tercemar akibat aktivitas masyarakat yang umumnya berprofesi sebagai nelayan dan pedagang. Hal ini membuat ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan.

Abdul Khanafy dan Dina Fauzizah dengan dibimbing dosen Prodi Teknik Pertambangan, Alio Jasipto memilih untuk meneliti potensi limbah kulit pisang serta serabut kelapa dari sisa pedagang yang dibuang, dijadikan sebagai alat filtrasi air.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Naik, Pakar Unpad: Perlu Waspadai Mafia Pangan

Penelitan dilakukan secara studi pustaka dan studi lapangan dengan mengolah limbah kulit pisang dan serabut kelapa menjadi karbon aktif.

"Karbon aktif tersebut dipadukan dengan desain alat filtrasi air yang dirancang menggunakan 3D desain dengan printer desain serta menggunakan filamen sebagai prototype dasar sebelum diterapkan secara langsung," beber Abdul.

Dina Fauzizah menyampaikan, dalam melakukan penelitian, tahapan yang dilakukan adalah mencari data secara langsung berupa obeservasi.

Ajak mahasiswa lain raih prestasi

Keduanya juga melakukan presentasi sekaligus pematangan materi untuk memprediksi pertanyaan yang akan diajukan juri.

Abdul Khanafy dan Dina Fauzizah mendorong agar mahasiswa Itera tidak tinggal diam, ketika melihat adanya sebuah masalah di lingkungan sekitar.

"Cobalah mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan teori yang tepat yang memang kita dapatkan di bangku perkuliahan," imbuh Dina.

Baca juga: Mahasiswa Wajib Tahu Pentingnya Digital Marketing di Masa Kini

Mereka berharap sebagai generasi penerus bangsa mahasiswa dapat turut menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dan benar. Selain itu juga bisa mengikuti seluruh aturan dari pemerintah, lingkungan dan menjaga alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com