Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITS Inovasi Bangunan Lepas Pantai Akuakultur Pertama di Indonesia

Kompas.com - 22/11/2021, 16:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu kampus di Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas bangunan lepas pantai akuakultur yang merangkap ekowisata bahari pertama di Indonesia.

Bangunan bernama Ocean FarmITS itu resmi diluncurkan langsung ke laut pesisir Malang Selatan, Minggu (21/11/2021) malam.

Menurut Ketua Tim Ocean FarmITS Dr. Eng. Yeyes Mulyadi, ST., MSc., bangunan tersebut dapat menjadi tempat budidaya ikan sekaligus tempat wisata bahari.

Baca juga: Jawab Kebutuhan Industri, ITS Luncurkan Alat Pengukur Kemiringan Tanah

Tak hanya itu, pada bangunan atasnya juga telah dirancang khusus memiliki dua kamar yang mampu memanjakan para pengunjungnya.

Dijelaskan, salah satu ikan yang dapat dibudidayakan melalui terobosan baru yang dibuat oleh tim dosen Departemen Teknik Kelautan bersama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS ini adalah ikan tuna.

Hal ini lantaran ikan tuna memiliki nilai jual yang cukup tinggi, sehingga bisa menjadi masukan tambahan bagi nelayan sekitar.

Hal itu menjadikan Ocean FarmITS mampu menyelesaikan permasalahan nelayan di pesisir pantai selatan yang kesulitan mendapatkan ikan ketika cuaca buruk.

"Nelayan tetap akan mendapatkan penghasilan dari budidaya ikan dan ekowisata bahari ketika tidak bisa melaut karena cuaca buruk," ujarnya seperti dikutip dari laman ITS.

Baca juga: Di Webinar UGM, Menkes: Akses Kesehatan Perlu Inovasi

Terkait ketangguhannya, Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Lepas Pantai tersebut menjelaskan jika bangunan tersebut telah dirancang mampu bertahan pada gelombang laut yang tingginya hingga tiga meter.

Sementara untuk umurnya diperkirakan mampu bertahan sekitar 10-15 tahun lamanya.

Berkat menggandeng Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Ocean FarmITS telah dinyatakan berhasil memenuhi semua sertifikasi dan rekomendasi yang berlaku di Indonesia.

"Telah dilakukan banyak pengujian (terhadap Ocean FarmITS) dan dinyatakan memenuhi," tandasnya.

Saat ini, proses pembangunan struktur utamanya telah selesai dan berhasil mengapung di laut.

Selanjutnya, Yeyes menjelaskan jika pembangunan struktur atasnya akan segera dilaksanakan dan ditargetkan bisa selesai pada akhir tahun ini.

Dikatakan Yeyes, di luar negeri teknologi seperti ini telah banyak dikembangkan. Namun, jika harus membeli teknologi dari luar negeri akan membuat Indonesia tidak bisa mandiri dan harganya menjadi lebih mahal.

Baca juga: Seperti Ini Pembangkit Listrik Portabel Inovasi Mahasiswa UNY

Karenanya ia berharap jika Ocean FarmITS ini mampu membantu dalam memanfaatkan potensi laut di Indonesia melalui sentuhan teknologi.

Lebih dari itu, bangunan ini mampu memberikan kontribusi bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya pada bidang maritim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com