Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masuk 5 Besar Negara Pencetak Startup Terbanyak

Kompas.com - 28/10/2021, 16:45 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Startup Ranking mencatat setidaknya ada 2.229 startup di Indonesia hingga April 2021. Angka tersebut menempatkan Indonesia di posisi lima besar negara dengan startup terbanyak di dunia.

Sebelumnya, laporan bertajuk The Future of Fintech in Southeast Asia yang dirilis September 2020, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan ekosistem bisnis rintisan atau startup teknologi paling bernilai di kawasan Asia Tenggara.

Meski dihantam pandemi Covid-19, total valuasi startup teknologi di Indonesia ditaksir mencapai 35 miliar USD.

Lalu, berdasarkan data e-Conomy SEA 2020 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain and Company, ekonomi digital Indonesia pada 2020 memberikan kontribusi sebesar 44 miliar USD atau sekitar Rp 619 triliun pada perekonomian.

Baca juga: Beasiswa S2 Jepang 2022, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 18 Juta Per Bulan

Terkait dengan capaian tersebut, dalam orasi ilmiah Sidang Terbuka Wisuda ke-5 Universitas Pertamina, Andi F. Noya mengajak mahasiswa dan lulusan baru untuk memanfaatkan dan melihat peluang disrupsi untuk mendirikan bisnis rintisan.

Menurut Andy, Kondisi double disruption, yakni disrupsi teknologi dan kondisi pandemi Covid-19, membuat persaingan di semua lini semakin berat. Tantangan ke depan pun juga akan lebih sulit. Namun, bidang pekerjaan yang tercipta juga semakin banyak.

"Keuntungannya, para wisudawan tidak perlu khawatir lagi jika merasa tidak happy dengan jurusan kuliahnya. Banyak lulusan teknik yang menjadi wirausaha dengan mendirikan startup misalnya,” ungkap Andy dalam keterangan tertulis Universitas Pertamina, Kamis (28/10/2021).

Kepada 455 wisudawan yang mengikuti kegiatan secara luring dan daring, Andy juga menekankan pentingnya mengedepankan nilai kemanusiaan dalam mendirikan bisnis rintisan.

Baca juga: Cara Belajar Jan Meyer, Peraih IPK Tertinggi ITB 2021

"Kondisi yang terjadi saat ini memaksa semua orang untuk melek teknologi. Ini menjadi tantangan besar terutama bagi orang-orang marjinal yang hidup di pedesaan, juga para pedagang, petani, nelayan, yang punya keterbatasan melakukan perdagangan digital. Namun, ini sekaligus menjadi peluang bagi anak muda yang kreatif dan inovatif. Banyak startup rintisan gen-z yang didirikan dengan mengusung konsep social-entrepreneurship,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero), Erry Sugiharto mengimbau para mahasiswa dan lulusan baru agar menjadi pribadi yang kolaboratif dan tangguh.

“Sebagai generasi yang akan mendominasi usia angkatan kerja, gen-z harus pintar dan cepat beradaptasi. Mulailah menumbuhkan dan memupuk toleransi dan saling memahami perbedaan karakter antar generasi. Dengan demikian, gen-z akan mendorong terciptanya ekosistem yang baik dan harmonis di tengah maraknya isu kesenjangan generasi di lingkungan kerja,” ujar Erry.

Baca juga: 10 Pekerjaan yang Bakal Naik Daun di Indonesia 5 Tahun Mendatang

Rektor Universitas Pertamina, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja memberikan pesan bagi para wisudawan yang berasal dari 15 program studi.

“Kita menyadari disrupsi adalah sebuah keniscayaan. Maka, jadilah pribadi yang agile. Yaitu pribadi yang lincah, tangkas, dan fleksibel dalam menghadapi tantangan. Jangan lupa senantiasa menjadi pembelajar sepanjang hayat, pribadi berkarakter, knowledgeable, yang kreatif, inovatif untuk mengatasi tantangan di era VUCA,” tutur Prof Wirat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com