Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPB Miliki Fakultas Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Ini Alasannya

Kompas.com - 19/02/2021, 16:45 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia ini pasti sudah banyak dikenal. Tak hanya masuk jajaran kampus terbaik Indonesia, ada hal lain yang juga menjadi kebanggaan IPB University.

Apa itu? Ternyata, IPB University memiliki Fakultas Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia. Kenapa bisa menjadi yang terbaik di Indonesia.

Melansir laman resmi IPB University, Kamis (18/2/2021), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University merupakan fakultas kedokteran hewan pertama dan tertua di Indonesia.

FKH IPB University jadi Fakultas Kedokteran Hewan terbaik di Indonesia karena bisa dilihat dari status akreditasi, sumberdaya manusia (SDM), fasilitas dan kualitas lulusannya.

Baca juga: Ingin Kuliah IPB? Yuk Coba Jalur PIN, Ini Jadwal dan Cara Daftarnya

Tingkatkan standar internasional

Dekan FKH IPB University, Prof. drh. Deni Noviana menjelaskan, ada 102 dosen di FKH. Ada pula 22 dosen yang telah menjadi profesor atau guru besar.

Berdasarkan gelar akademik, ada 78 dosen yang bergelar doktor dan sisanya merupakan master yang sedang menempuh S3.

Seiring dengan status fakultas kedokteran hewan terbaik di Indonesia, FKH IPB University terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pelaksanaan pendidikan kedokteran hewan agar setara dengan standar internasional.

Setelah sebelumnya mendapatkan sertifikasi dari ASEAN University Network Quality Asurance (AUN-QA), pada 2019 FKH IPB University menjajaki akreditasi kedokteran hewan dari badan akreditasi kedokteran hewan Eropa yaitu European Association of Establishments for Veterinary Education (EAEVE).

"Langkah awal ini dilakukan sebagai upaya rekognisi FKH IPB University di tingkat internasional dan kesetaraan kualitas manajemen dan proses pembelajaran kedokteran hewan sesuai standar Eropa," terangnya.

Secara nasional, FKH IPB University telah meraih Akreditasi A, berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

"Status akreditasi kami di Indonesia tidak pernah turun dari A," ujarnya.

Menurutnya, sejauh ini capaian secara inovasi unggulan dari FKH sangat baik karena memiliki rata-rata publikasi kurang lebih 20 publikasi internasional per tahun.

"Dari seluruh inovasi tersebut, kami telah memiliki 15 paten dan 17 paten masih dalam proses pendaftaran," imbuh Prof. Deni.

Berdasarkan masa studi, FKH IPB University memiliki beberapa perbedaan dengan program studi lain.

Di FKH IPB University, program studi sarjana berlangsung selama empat tahun, koasisten atau program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) selama tiga semester.

"Sehingga jika ditotal semuanya adalah 11 semester," katanya.

Lulusan yang berdaya saing

Tak hanya itu saja, di fakultas ini juga selalu berupaya agar fasilitas yang ada dapat menunjang dan mendukung proses belajar dan mengajar, misalnya:

  • Ruang kuliah dan praktikum yang mendukung
  • Rumah Sakit Hewan Pendidikan
  • Unit Rehabilitasi Reproduksi
  • Unit Pengelola Hewan Laboratorium

Selain itu, Prof. Deni juga bercita-cita agar mahasiswanya lulus tepat waktu dan berdaya saing tinggi. Profesi kedokteran itu salah satu pekerjaan atau profesi yang diambil sumpahnya sebelum lulus, sehingga menjadi kewajiban bagi lulusan dokter hewan untuk mematuhi janji kepada profesi.

Baca juga: Kriteria Miskin Sulit Ditentukan, Begini Penjelasan Pakar IPB

Juga menjunjung tinggi etika terhadap profesi dan institusi, serta menjunjung tinggi juga kehormatan terhadap klien. "Harapan kita, mahasiswa yang lulus memiliki etika yang baik dan unggul di bidangnya," jelas Prof. Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com