Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Angkatan Laut, Ditjen Kemendikbud Paparkan Enam Program 2021

Kompas.com - 13/01/2021, 09:56 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan beberapa program prioritas di 2021.

Menariknya, ada enam program unggulan yang siap digarap tahun ini. Mulai dari Jalur Rempah hingga Badan Lembaga Umum (BLU) Museum.

"Di tahun 2021 ini, ada 6 program, Jalur Rempah, Desa Pemajuan Kebudayaan, Repatriasai Cagar Budaya, Media Kebudayaan, Advokasi Masyarakat Adat dan BLU Museum," jelas Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam Taklimat Media Program 2021 Ditjen Kebudayaan secara daring, Senin (11/1/2021).

Nah, menariknya untuk program pertama ada Jalur Rempah. Meski sudah diluncurkan tahun lalu, kali ini program yang menggali sejarah dan budaya mengenai jalur rempah di masa lalu, ada langkah baru yang digagas.

Baca juga: Dirjen Kebudayaan Targetkan Tahun 2024 Jalur Rempah Diakui Warisan Dunia

Pihaknya, kali ini siap untuk membuat titik pelayaran jalur rempah Indonesia dan di luar negeri. Nah, titik-titik jalurnya sendiri telah ditetapkan sejak 2020, jadi untuk tahun ini tinggal diimplementasikan.

"Untuk dilihat potensi kerjasama untuk mengangkat jalur rempah ini, rencana berlayar mungkin di tengah tahun bekerja sama dengan AL (Amgkatan Laut) untuk mengarungi titik di Indonesia," kata dia.

Kalau memang memungkinkan bisa bekerjasama dengan pihak luar negeri. "Rencana pelayaran itu berjalan tentu mengikuti perkembangan penanganan pandemi," tutur dia.

Kemudian, program kedua Desa Pemajuan Kebudayaan yang sudah dimulai pada tahun lalu. Di tahun 2021 ini akan ditingkatkan kegiatannya. Pihaknya akan turun ke sekitar 350 desa untuk dikenali potensinya dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Program ketiga, ada Repatriasi Benda Cagar Budaya. "Repatriasi Benda Cagar Budaya, pengambilan kembali koleksi museum di Belanda dalam jumlah besar, ini sudah cukup jauh pembicaraanya," katanya.

 

Saat ini pihaknya sedang membentuk sebuah komite khusus. "Tugasnya adalah untuk meneliti koleksi museum di Belanda untuk dikembalikan ke Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, pada program keempat yakni Media Kebudayaan, ada rencana menggaet public figure.

Karena, di program ini Ditjen Kebudayaan akan membuat siaran khusus kebudayaan sesuai selera kaum milenial.

Pada 2021 ini, timnya akan mengkonsolidasi sumber daya yang ada di Ditjen Kebudayaan dan akan meningkatkan kehadiran program Kemendikbud di media, seperti TV hingga YouTube.

"Nanti ada kanal khusus juga. Tugasnya adalah membangun narasi Indonesia," kata dia.

Lalu, pada program kelima yaitu Advokasi Masyarakat Adat akan beririsan dengan program Desa Pemajuan Kebudayaan. Di mana prakteknya adalah untuk menangani sejumlah kasus berkaitan masyarakat adat.

Seperti ada pemanfaatan lahan di daerah yang tumpang tindih dengan lahan perusahaan sehingga timbul konflik.

"Tujuannya adalah membuka jembatan komunikasi antara para pihak, jadi kegiatan masyarakat adat ini tetap berlangsung yang ada di lahan, dan bagaimanapun kehadirat masyarakat adat sebetulnya punya kontribusi besar," tambahnya.

Terakhir pada program khusus museum, Hilmar menerangkan soal pembentukan BLU Museum untuk transformasi kelembagaan. Sehingga, ada implikasi dari layanan publik yang dipercaya akan meningkat.

Baca juga: Membangkitkan Kembali Kejayaan Jalur Rempah Nusantara

Jika sudah menjadi BLU, maka sistem ticketing hingga penjualan merchandise melalui online dan lebih fleksibel.

"Ini akan segera meningkat dan bersamaan dengan pembukaan sarinah, itu museum nasional akan berperan untuk membuat suatu lantai di pertokoan tersebut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com