Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Abraham Ikut Olimpiade Kimia Internasional: Menyenangkan walau Hampir Menyerah

KOMPAS.com - Kesempatan untuk mengikuti Olimpiade Kimia Internasional atau International Chemistry Olympiad (IChO) tidak datang begitu saja. Butuh ketekunan hingga bisa mencapai kompetisi global.

Setidaknya itulah perjalanan yang dilalui Abraham Abednego Lincoln, siswa SMAK 1 Penabur yang baru saja meraih Medali Perak di ajang Olimpiade Kimia Internasional IChO ke-55 di Zurich, Swiss, pada 16-25 Juli 2023.

Siapa sangka, di balik keberhasilannya bertanding dengan 348 peserta dari 89 negara itu, Abraham pernah merasa tidak percaya diri, bahkan enggan menjadi peserta olimpiade kimia.

Tidak muda terima kegagalan

Keinginan untuk menyerah pernah dialami Abraham pada olimpiade kimia internasional tahun lalu.

Kala itu, Abraham sudah menyiapkan diri dengan matang, bahkan sejak kelas 9. Pada tahun 2021, ia pun berhasil menaklukkan ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan lolos sampai tahap dua untuk International Chemistry Olympiad (IChO).

Namun, perjalanannya harus terhenti karena gagal masuk tim nasional (timnas).

Kegagalan itu seketika mengganggu kepercayaan diri Abraham dan membuatnya enggan untuk berhenti menjadi peserta olimpiade kimia.

Ia hanya berpikir untuk menjadi tutor bagi para peserta Olimpiade Kimia.

Namun, dorongan dan dukungan kuat dari sang pelatih membuat semangatnya mulai tertanam kembali.

"Dorongan dari pelatih saya di pelatnas lah yang membuat saya kembali bersemangat dan mulai mengikuti pelatihan dari tahap awal untuk IChO 2023, meskipun di hati masih berpikir tidak pantas dan merasa kemampuan kimia saya sudah menurun," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Abraham pun memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi. Tujuannya kala itu bukan untuk menang, melainkan ingin menambah skill baru sebagai bekalnya kelak.

Namun, berkat kegigihannya untuk terus berlatih, Abraham justru berhasil lolos sebagai perwakilan Indonesia. Ia meyakini Tuhan yang memberikan kesempatan itu.

Tidak ada kesulitan berarti saat olimpiade

Abraham berangkat mengikuti IChO ke-55 tahun 2023 di Zurich, Swiss bersama Tim Indonesia yang terdiri dari empat orang.

Mengusung tema “Finding Solution”, 348 peserta dari 89 negara mengikuti tes praktikum dan teori yang menantang selama dua hari berdurasi lima jam.

Abraham bercerita kalau dirinya tidak menemukan kesulitan berarti saat mengerjakan soal IChO.

Alasannya, karena ia telah dilatih untuk tahan uji mulai dari sekolah sampai pelatnas, sehingga mengerjakan soal dalam kurun waktu panjang merupakan hal biasa.

“Menurut saya, IChO kali ini cukup menyenangkan. Soal yang diberikan menantang dan membahas permasalahan di lingkungan sekitar saat ini, sehingga mengajak kami para peserta untuk berpikir kritis agar dapat menemukan solusi yang tepat,” ujar Abraham.

Selain itu, dukungan dari guru-guru juga membuatnya lebih siap menghadapi olimpiade.

“Guru-guru di sekolah tentunya sangat membantu saya untuk siap mengikuti IChO 2023. Mulai dari memberikan pengajaran, mendukung secara psikologis, hingga doa tentunya. Doa-doa dari guru lah yang membuat saya berhasil meraih prestasi di ajang ini. Mereka bahkan mengizinkan saya mengikuti ujian susulan karena harus mengikuti pelatnas,” tutur Abraham.

Dengan semangat bangkit dari keterpurukan, Abraham membuktikan bahwa pengalaman jatuh bangun yang bahkan membuatnya hampir menyerah, ternyata bisa berbuah manis.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/08/01/070000171/cerita-abraham-ikut-olimpiade-kimia-internasional-menyenangkan-walau-hampir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke