Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

32 Rektor Perguruan Tinggi DIY Serukan Pemilu Berkualitas dan Bermartabat

KOMPAS.com - Dua tahun lagi atau tepatnya 2024, Indonesia akan kembali menggelar pesta demokrasi atau pemilihan umum (Pemilu).

Terkait hal itu, sebanyak 32 rektor atau pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan seruan moral.

Yakni tentang tentang pemilihan umum (pemilu) dan demokrasi di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (17/9/2022).

Pemilu yang berkualitas

Adapun judul dari seruan moral itu ialah "Pemilu Berkualitas dan Demokrasi Bermartabat". Seruan moral dibacakan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.,Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., didampingi seluruh rektor yang hadir.

"Demokrasi yang bermartabat, salah satunya, ditandai dengan pelaksanaan pemilu yang berkualitas," ujarnya dikutip dari laman UGM.

"Pemilu sebagai mandat reformasi menjadi pintu masuk pergantian dan keberlanjutan kepemimpinan dengan legitimasi moral dan sosial yang tinggi untuk kemaslahatan bangsa," tutur Ova.

Dikatakan, bangsa Indonesia harus bersyukur atas banyak perkembangan baik yang diraih di usia ke-77, meski tidak menutup mata bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang menunggu diselesaikan.

Meski demikian, itu semua juga adalah hasil kerja kolektif dan kumulatif para pendiri bangsa, pemimpin, dan rakyatnya.

Pengawalan demokrasi yang bermartabat merupakan salah satu ekspresi rasa syukur tersebut, untuk mewujudkan cita-cita sebagai bangsa yang berdaulat.

Tentunya, pemilu di mata para pimpinan perguruan tinggi ini merupakan aktualisasi nilai, perjuangan kebangsaan, dan pembangunan konsensus demokrasi yang mulia.

"Jika pemilu berlangsung dengan baik dan berkualitas, maka Indonesia akan menjadi contoh negara besar yang mampu berdemokrasi secara dewasa," ungkap Rektor UGM.

Ada 10 poin seruan moral

Adapun seruan moral itu berisi 10 poin yang menjadi perhatian para rektor, yang dalam beberapa pekan terakhir menjadi fokus diskusi dan kajian terbatas mereka di sejumlah kampus.

Isi seruan tersebut antara lain mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu sebagai media pendidikan politik untuk membangun moralitas bangsa.

Selain itu, para rektor juga menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk menjamin Pemilu berjalan secara partisipatif bagi seluruh bangsa Indonesia, tidak dimonopoli oleh segelintir elite kelompok oligarki yang mengabaikan kepentingan publik.

Tak hanya itu saja, para pimpinan perguruan tinggi juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghindari jebakan penyalahgunaan identitas.

Yakni dengan politisasi agama, etnis, dan ras, yang berpotensi menimbulkan konflik dan kekerasan tidak berkesudahan, serta merusak kerukunan dan persatuan bangsa.

"Kami para rektor mendesak para elite politik, penguasa ekonomi, partai politik, dan penyelenggara Pemilu untuk memberikan keteladanan, berintegritas, dan bermartabat dalam berdemokrasi sesuai konstitusi," terang Ova.

Adapun pemimpin perguruan tinggi negeri, selain Rektor UGM, hadir pula Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan Rektor UPN Veteran Yogyakarta.

Sedang dari kalangan perguruan tinggi swasta, hadir Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Rektor Universitas Sanata Dharma (USD), Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), dan lain-lain.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/19/052700371/32-rektor-perguruan-tinggi-diy-serukan-pemilu-berkualitas-dan-bermartabat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke