Rektor Unesa Siapkan Beasiswa S2 bagi 5 Wisudawan Disabilitas

KOMPAS.com - Meski memiliki keterbatasan karena menyandang disabilitas, lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil menyelesaikan studi Sarjana-nya.

Lima wisudawan yang memiliki disabilitas ini mengikuti wisuda Unesa pada Kamis (28/7/2022) silam. Atas perjuangan para wisudawan disabilitas menyelesaikan studi ini, Unesa akan menyediakan beasiswa S2 bagi mereka.

Lima wisudawan ini yakni Nurul Hikmah dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Rr. Savira Ayu Mukti dari prodi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni; dan Nabila Fadilah lulusan prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) juga Fakultas Bahasa dan Seni.

Serta Ida Bagus Aditya Anggradana Putra dari prodi Desain Grafis, Program Vokasi dan Axcel Tiorido Pasaribu juga dari prodi Desain Grafis, Program Vokasi.

Rektor beri beasiswa S2 bagi wisudawan disabilitas

Rektor Unesa Prof. Nurhasan memberikan beasiswa S2 di Unesa pada lima wisudawan disabilitas ini. Rektor mengapresiasi perjuangan mereka yang hebat ini.

"Agar menjadi motivasi bagi yang lain, saya siapkan beasiswa S2," terang Prof. Nurhasan seperti dikutip dari laman Unesa, Sabtu (30/7/2022).

Menurut Prof. Nurhasan, Unesa harus terdepan dalam bidang disabilitas. Rektor menekankan, beasiswa  bagi wisudawan disabilitas ini juga menjadi komitmen bersama di Unesa.

"Semua punya hak untuk sukses. Mereka terlahir dengan istimewa. Mereka hebat dan hanya butuh kesempatan untuk berkembang. Hari ini mereka membuktikan kehebatannya. Ini keren," tutur Prof. Nurhasan.

Unesa siapkan ‘jembatan’ karier

Sementara itu, Kaprodi DKV Unesa Marsudi turut senang atas keberhasilan para lulusannya. Sesuai komitmen Unesa, mahasiswa disabilitas disiapkan pendidikan dan mendapat pelayanan khusus.

Infrastruktur pun dibangun ramah disabilitas yang tujuannya untuk memberikan aksesibilitas yang berkualitas dalam mendukung proses belajar dan pembelajaran mereka di kampus.

"Di luar kampus pun, Unesa bekerja sama dengan berbagai mitra tempat mahasiswa disabilitas mengembangkan kompetensinya," papar Marsudi.

Lewat PLSD misalnya, dirancang program khusus yang menjembatani lulusan untuk mendapatkan karier terbaiknya di berbagai lembaga atau perusahaan.

"Saat perekrutan di DKV tentu bekerja sama dengan PSLD untuk meyakinkan bahwa mereka layak masuk di DKV. Dan mereka membuktikannya hari ini. Semoga teman-teman disabilitas terus semangat dalam belajar mengembangkan diri dimana pun berada serta tercapai cita-citanya," tandas Marsudi.

Wisudawan disabilitas kerja di berbagai tempat

Rata-rata disabilitas yang berhasil lulus dari Unesa ini sudah mendapatkan pekerjaan di berbagai tempat. Seperti Nabila Fadilah misalnya yang sudah bekerja di PT Penta Group Indonesia.

Bagi Nabila, kuliah memang membutuhkan pengorbanan. Terutama bagi dirinya yang mengalami hambatan pendengaran atau tunarungu.

"Paling menantang memang berhadapan dengan tugas kuliah. Terutama mata kuliah Animasi," jelas Nabila.

Kuliah di prodi DKV merupakan cita-citanya sejak dulu. Ia memiliki bakat menggambar dan desain sejak kecil. Bakat saja tidak cukup, ia harus belajar giat dan berlatih menyelesaikan tugas-tugas dan proyek akademik.

"Ya harus belajar mulai dari awal. Seperti menggunakan corel draw, photoshop, illustrator dan sebagainya," bebernya.

Selain sibuk kuliah, Nabila juga aktif di Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Unesa. Dia juga aktif berkecimpung dalam bidang teknologi dan informasi serta terlibat merancang aplikasi Kampung Baluwarti Surakarta sebagai media pelestarian warisan budaya.

"Cita-cita saya jadi entrepreneur dan bisa menghasilkan karya yang dapat bermanfaat untuk semua. Di posisi ini saya berterima kasih kepada orangtua, dosen dan teman-teman semuanya. Tanpa dukungan, saya tidak akan sampai di posisi ini," ungkapnya.