Siswa SMA-SMK Ingin Magang? Platform Ini Hubungkan Kamu dengan Industri

KOMPAS.com - Era industri 4.0 ditambah dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, membuat persaingan dalam dunia kerja semakin ketat.

Kecakapan dalam bekerja, kemampuan adaptasi, kreativitas, pemikiran kritis, dan resiliensi dalam bekerja kini menjadi hal-hal yang dinilai perusahaan dalam merekrut karyawan. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat diasah melalui pengalaman kerja magang.

Kabar baiknya, peluang magang tak hanya terbuka bagi mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi. Magang juga terbuka bagi siswa SMA dan SMK.

Membantu siswa SMA dan SMK untuk mengasah soft skill sekaligus menambah pengalaman, Matata Edukasi Inovasi melalui platform BantuKerja.com menjodohkan siswa SMA dan SMK dengan mitra industri yang sesuai dengan keterampilan mereka.

Saat ini sudah ada 18 mitra industri dan 7.096 pengguna yang berhasil magang melalui platform tersebut.

BantuKerja.com telah bekerja sama dengan 18 sekolah yang tersebar di Indonesia, salah satunya Sekolah Cikal.

Di bulan Maret 2022, BantuKerja.com dan Sekolah Cikal memberikan kesempatan kepada siswa SMA pilihan bergabung dalam program magang online selama tiga minggu yang berfokus pada pembentukan kecakapan soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan, manajemen, dan kreativitas.

CEO Matata Edukasi Inovasi, Tari Sandjojo mengatakan bahwa pihaknya ingin memberikan kesempatan magang untuk siswa-siswi SMK dan SMA supaya mereka bisa merasakan realita pengalaman kerja yang dinamis sedini mungkin.

“Kami ingin siswa-siswi ini ketika lulus sudah bisa membangun relasi yang profesional sekaligus mengelola ekspektasi dunia kerja yang berbeda dengan sekolah. Dengan demikian, harapannya mereka bisa berkompetisi di dunia kerja," paparnya dalam keterangan tertulis, beberapa waktu lalu.

Seperti cerita Disya, murid Kelas X Sekolah Cikal Serpong yang telah mengikuti program magang, mengatakan bahwa keterampilan Disya dalam berkomunikasi dan bekerja sama sangat diasah ketika magang karena dunia kerja berbeda dengan dunia sekolah.

"Saya jadi bisa belajar mengelola ekspektasi karena kerja secara virtual berbeda dengan apa yang saya bayangkan, dalam arti positif ya. Pengalaman yang sangat menyenangkan dengan perusahaannya karena saya bisa mengasah kemampuan untuk ke depannya," paparnya.