Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UNS Tambah 4 Guru Besar Jelang Akhir 2021

KOMPAS.com - Jelang akhir 2021, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menambah empat guru besar baru dari berbagai bidang.

Keempat guru besar tersebut yaitu Prof. Sayekti Wahyuningsih (Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Fotokatalis), Prof. Agung Tri Wijayanta (Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin), Prof. Agus Supriyanto (Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Material Sel Surya), dan Prof. Eddy Triharyanto (Guru Besar Bidang Ilmu Hortikultura).

Keempat guru besar ini, akan dikukuhkan dalam Sidang Senat Akademik Terbuka UNS pada Rabu (15/12/2021) di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS.

Prof. Sayekti Wahyuningsih yang merupakan guru besar ke-241 UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul "Material Fotokatalis: Tantangan Dan Potensi Pengembangan di Indonesia".

Dia mengatakan, berawal dari menerjemahkan kata, foto bermakna energi cahaya, sedangkan katalis adalah senyawa/materi yang menginisiasi reaksi, sehingga fotokatalis adalah reaksi yang berjalan dengan bantuan sinar atau cahaya.

Material fotokatalis akan menerima energi cahaya dan dipergunakan untuk transisi elektronik (perpindahan elektron) dari elektron di keadaan dasar ke keadaan tereksitasi.

Pada material fotokatalis semikonduktor disebut dengan valance band (VB) sebagai keadaan dasar, dan conduction band (CB) sebagai keadaan tereksitasi. Teknologi fotokatalis merupakan salah satu teknologi yang ramah lingkungan (green technology).

"Pemanfaatan teknologi fotokatalis ini sangat cocok diterapkan di negara tropis yang banyak mendapatkan paparan sinar matahari," kata dia melansir laman UNS, Selasa (14/12/2021).

Kemudian Prof. Agung Tri Wijayanta yang merupakan guru besar ke-242 UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul "Peran Ilmu Termofluida Dalam Tingkatkan Performa Termal Menuju Hemat Energi Berwawasan Lingkungan".

Prof. Agung mengatakan, Badan Energi Internasional dalam Outlook Energy 2021 melaporkan saat ini sekitar 30 persen energi dunia dikonsumsi oleh rumah-rumah termasuk bangunan gedung tempat tinggal dan komersial.

Konsumsi daya listrik gedung-gedung menggunakan sebesar 60 persen dari energi listrik dunia.

Di gedung-gedung, penggunaan alat pengkondisian udara dan penyedia air panas mengkonsumsi banyak energi. Untuk pemenuhan energi ini, tidak bisa dihindarkan harus mensuplai energi dari tenaga listrik.

Di Indonesia, bertambahnya jumlah penduduk dan membaiknya infrastruktur seiring tumbuhnya perekonomian nasional mendorong meningkatnya konsumsi energi. AC menjadi penting untuk penggunaan sehari-hari sepanjang tahun. Sejumlah besar listrik dikonsumsi untuk keperluan ini.

Lalu ada Prof. Agus Supriyanto yang merupakan guru besar ke-243 UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul "Peran Sains Material Sel Surya Berbasis DSSC dalam Inovasi Energi Baru Terbarukan Menuju Transisi Energi".

Menurut Prof. Agus, Indonesia saat ini dan ke depan menghadapi tantangan yang signifikan di bidang energi, lingkungan dan keamanan.

Transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat adalah komitmen nyata Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi yang berbasis energi baru dan terbarukan yang bersih dan berkelanjutan.

Dengan telah disepakati The Conference of Parties (COP)-26 di Glasgow Skotlandia, satu dari empat agenda tersebut berkaitan transisi energi dan ramah lingkungan.

Maka dari itu Indonesia harus berkomitmen untuk mengurangi kadar emisi CO2, sementara penyediaan energi harus ditingkatkan.

Konsep sebuah transisi energi harus ditentukan, yang berfungsi akan menggantikan energi fosil yang akan habis, sekaligus menjadi energi yang ramah lingkungan karena rendah emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Sedangkan Prof. Eddy Triharyanto merupakan guru besar ke-244 UNS akan menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul "Peran Bahan Tanam Dalam Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Hortikultura".

Prof. Eddy menyebut, hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi.

Produk hortikultura memiliki kapasitas permintaan yang tinggi, dengan peluang variasi jenis produk yang beragam mulai dari produk segar maupun beragam produk olahan.

"Secara umum, dalam budidaya tanaman hortikultura, pemilihan bahan tanam bermutu menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil hortikultura," tukas Guru Besar ke-37 FP UNS ini.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/14/183000171/uns-tambah-4-guru-besar-jelang-akhir-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke