Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SMPN 4 Depok Ajari Siswa tentang Ketahanan Pangan dan Peduli Sesama

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung lebih dari 1,5 tahun. Meski para siswa masih mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ), sekolah berupaya memberikan nilai-nilai lain selain bidang akademik.

Seperti salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Sleman, DIY, SMPN 4 Depok mengajarkan siswanya untuk menjaga ketahanan pangan selama pandemi Covid-19.

Tak hanya bermanfaat bagi seluruh keluarga, komoditas yang dibudidayakan siswa juga bisa membantu tetangga mereka.

Inovasi dari SMP Negeri 4 Depok Sleman ini disebut 'KEPAKEL Jogo Tonggo' di masa pandemi Covid-19.

Laksanakan inovasi kepakel jogo tonggo

Menurut Waka Sarpras dan Humas SMPN 4 Depok Kabupaten Sleman DIY, Lilik Mardiningsih, KEPAKEL adalah akronim dari Ketahanan Pangan Keluarga. Sedangkan jogo tonggo berasal dari bahasa jawa, jogo dan tonggo. Jogo artinya jaga dan tonggo artinya tetangga.

"Jogo tonggo dibuat untuk saling menjaga antartetangga terutama di masa pandemi seperti saat ini," kata Lilik kepada Kompas.com, Kamis (2/9/2021).

Lilik menerangkan, melalui kegiatan ini, siswa diajarkan agar memiliki cadangan sumber makanan sebagai bentuk ketahanan pangan.

Misalnya, saat harga cabai naik, dengan adanya penanaman di lingkungan sekitar rumah tentu bermanfaat untuk keluarga karena tidak terimbas kenaikan harga cabai.

Kegiatan ini juga dapat memupuk rasa sosial dan kepedulian dengan tetangga di lingkungan sekitar.

"Inovasi ini dilaksanakan oleh siswa kelas VII dan VIII dan dimasukan dalam kegiatan Pramuka. Mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19, pelaksanaan KEPAKEL Jogo Tonggo dilakukan di rumah masing-masing siswa," beber Lilik.

Siswa diberi benih dan disemai di rumah

Lilik menambahkan, KEPAKEL Jogo Tonggo yang dilaksanakan berupa penanaman benih berbagai jenis sayuran seperti cabai, tomat, sawi, kangkung, dan terong.

Siswa dibekali dengan benih yang disediakan pihak sekolah. Setelah menerima benih sayuran, lanjut Lilik, siswa diminta menyemai bibit tersebut untuk selanjutnya menanam bibit yang sudah disemai.

Selama penanaman, siswa merawat bibit tanaman sampai bisa dipanen. Jika sudah tiba masa panen, siswa menjual jika tersisa untuk keluarga dan memasak hasil sayuran tersebut.

"Jika hasil panen berlebih, siswa dapat membagikan ke tetangga atau orang sekitar. Kegiatan ini juga diharapkan dapat merangsang pola pikir siswa untuk menemukan atau memiliki gagasan tersendiri tentang tanaman apa yang cocok untuk dikembangkan di rumah," tutur Lilik.

Ajarkan siswa berbagi dengan sesama

Dia menambahkan, selain dari segi keberhasilan siswa dalam salah satu usaha memenuhi kebutuhan pangan keluarga, kemandirian dan rasa sosial antarsesama siswa juga semakin terpupuk selama pelaksanaan kegiatan ini.

Pihak sekolah berharap, dengan adanya inovasi ini, siswa SMPN 4 Depok bisa melatih kemandirian dalam memenuhi kebutuhan dan cadangan pangan selama masa pandemi.

Selain itu, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan jiwa sosial siswa untuk saling menjaga antartetangga terutama di masa pandemi Covid-19.

"Siswa bisa peduli dengan sesama melalui cara berbagi masakan hasil olahan dari tanaman yang telah dipanen dan dimasak," tandas Lilik.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/02/142029671/smpn-4-depok-ajari-siswa-tentang-ketahanan-pangan-dan-peduli-sesama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke