Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswa Unsoed Ciptakan Inovasi Granul Effervescent Buah Ciplukan

KOMPAS.com - Kabupaten Banyumas merupakan salah satu sentra penghasil gula kelapa. Melihat potensi ini, para mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) membuat suatu inovasi dengan memanfaatkan potensi keberadaan gula semut.

Gula semut atau palm sugar merupakan gula merah versi serbuk atau kristal yang dihasilkan pepohonan keluarga palem.

Hasil survei peneliti Unsoed melaporkan kurang lebih 200 unit usaha gula semut tersebar di Kecamatan Cilongok dan Sumbang.

Bahkan, gula semut telah diekspor hingga ke negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika.

Manfaatkan buah ciplukan dan gula semut

Potensi gula semut ini dapat dijadikan alternatif pemanis alami untuk berbagai bentuk sediaan farmasi.

Di tangan para mahasiswa Unsoed, gula semut yang termasuk kearifan lokal Banyumas ini diramu dengan buah ciplukan menjadi formula granul effervescent.

Inovasi ini merupakan ide gagasan dari tiga mahasiswa jurusan Farmasi yaitu Faradina Qorina Nadzif, Zahrah Noor Rafyda, dan Rini Dwi Puspitasari. Mereka dibimbing langsung oleh dosennya Harwoko.

Gagasan ini juga diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) yang mendapatkan pendanaan dari Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek) pada Mei 2021.

Ketua tim Faradina menerangkan, granul effervescent adalah sediaan seperti serbuk yang berupa campuran senyawa asam dan basa.

Bila ditambahkan air, granul ini akan bereaksi membebaskan karbon dioksida, sehingga menghasilkan buih yang memberi rasa segar.

Menurut Faradina, gula semut memiliki indeks glikemik rendah sehingga aman bagi penderita diabetes melitus.

"Buah ciplukan juga mudah diperoleh dan mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin yang berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh," terang Faradina seperti dikutip dari laman Unsoed, Senin (16/8/2021). 

Ciptakan formula granul effervescent

Menurut studi literatur, flavonoid dalam buah ciplukan memiliki aktivitas antioksidan dan mampu meningkatkan jumlah sel leukosit dan bobot limfa relatif, yang mendukung khasiatnya sebagai imunomodulator.

Faradina mengaku, produk ini dibuat dan diteliti di Laboratorium Farmasetika dan Biologi Farmasi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan.

Sejauh ini sudah diperoleh formula granul effervescent dan diuji kandungan kimianya, serta diuji sifat-sifat fisik granul effervescent, meliputi kadar air, waktu alir, waktu larut, sudut diam, dan derajat keasaman.

Faradina dan teman-temannya akan melakukan uji kesukaan (hedonik) kepada 30 responden guna mengetahui tanggapan masyarakat tentang rasa, warna, dan aroma granul effervescent.

Faradina berharap penelitian ini bisa lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 yang akan diselenggarakan di kampus Universitas Sumatera Utara, Medan pada Oktober mendatang.

Penelitian tentang granul effervescent buah ciplukan dengan pemanis gula semut ini rencananya akan dikembangkan menjadi produk nutraseutikal.

Nutraseutikal merupakan makanan atau bagian dari makanan yang memberikan manfaat kesehatan, baik untuk pencegahan maupun pengobatan. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat semakin peduli untuk menjaga daya tahan tubuhnya. 

"Kami berupaya untuk mendaftarkan produk ini ke instansi pemerintah agar diperoleh izin edar sehingga dapat dihilirisasi kepada masyarakat luas," tandas Faradina.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/16/161836171/mahasiswa-unsoed-ciptakan-inovasi-granul-effervescent-buah-ciplukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke