Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ragam MPLS di Yogya, dari Pengenalan Program hingga Siswa Tak Sabar Masuk Sekolah Baru

KOMPAS.com - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di wilayah DIY berjalan lancar. Beragam program dikenalkan pada siswa baru di Tahun Pelajaran 2021/2022 ini.

Karena beragam program atau profil sekolah tersebut, membuat siswa menjadi penasaran dan tak sabar ingin masuk ke sekolah barunya.

Kendati demikian, semua masih terkendala pandemi Covid. Hingga MPLS tahun ini masih digelar secara daring. Seperti halnya di beberapa sekolah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut Waka Sarpras dan Humas SMPN 4 Depok Kabupaten Sleman DIY, Lilik Mardiningsih, M.Pd., MPLS di sekolahnya digelar secara daring selama tiga hari, Senin-Rabu (12-14/7/2021).

Namun menariknya, MPLS hari pertama di SMPN 4 Depok diadakan kursus singkat bagi siswa baru. Tujuannya agar siswa bisa beradaptasi dengan lingkungan SMP.

"Masuk SMP tentu berbeda dengan SD. Maka siswa kami beri kursus singkat. Termasuk kami tes 4 mata pelajaran," ujar Lilik kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Adapun 4 mata pelajaran itu yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA. Ini adalah pre test bagi siswa baru di sekolah tersebut.

Dikatakan, pre test ini untuk mengetahui kemampuan siswa di tiap mata pelajaran tersebut. Dari tes itu kemudian dianalisa dan dikelompokkan siswa yang lemah tiap mata pelajaran akan mendapat bimbingan dari guru mapel.

"Tujuannya tentu untuk meningkatkan prestasi siswa di sekolah ini. Bahkan nanti juga ada post test," katanya.

Selain itu, sekolah tersebut juga mengenalkan profil sekolah, program, perkenalan guru, fasilitas dan kegiatan ekstra kurikuler.

Tak hanya itu saja, siswa juga diajarkan mengenai ketahanan pangan keluarga. Di mana siswa diminta untuk menanam bibit tanaman di lingkungan rumah dan dirawat hingga panen.

"Tanaman itu harus yang bermanfaat, misalnya saja sayuran. Maka siswa akan memantau perkembangannya hingga dipanen. Bisa pula dimasak bahkan kalau berlebih dapat diberikan kepada tetangga sekitar," terang Lilik.

Maksimalkan model daring

Sedangkan di SMPN 1 Pandak Kabupaten Bantul DIY, MPLS juga digelar secara daring. Adapun modelnya dilakukan lewat grup WA, Youtube, Zoom, laman resmi sekolah, hingga blog.

Kepala SMPN 1 Pandak Dr. Titik Sunarti Widyaningsih, M.Pd., mengatakan, cara ini dilakukan untuk memaksimalkan model daring pada MPLS sekolahnya.

"Kami sudah melakukan survei dan semua orangtua atau siswa memiliki gawai yang bisa digunakan untuk pelaksanaan MPLS," ungkap Titik saat dihubungi Kompas.com.

Sehingga harapannya orangtua/wali siswa bisa mendapatkan informasi seputar MPLS, jadwal, panduan dan beberapa video yang bisa diakses.

Kotak dana kasih untuk pendidikan

Sementara itu, di SD Kanisius Sorowajan Bantul, MPLS juga masih dilaksanakan secara daring. Hal itu dikatakan Koordinator MPLS TK-SD Kanisius Sorowajan, Yanuar Setyarso.

"Karena siswa kelas 1 belum pernah ke sekolah ini, maka mereka kami kenalkan lingkungan sekolah dengan tayangan video," katanya.

Di SD tersebut, siswa juga diminta untuk membuat kotak dana kasih. Nantinya, siswa bisa menyisihkan uang dan memasukkannya di kotak dana kasih untuk membantu pendidikan di sekitar.

Tak sabar ingin lihat sekolah barunya

Salah satu siswa baru di SMPN 2 Banguntapan Bantul, Salma mengungkapkan, MPLS online kurang menarik karena dia tak bisa melihat langsung sekolah barunya.

"Karena daring, jadi saya tak bisa bertemu dengan teman-teman baru saya. Selain itu, materi MPLS juga diberikan lewat WA saja. Jadi tidak bisa interaksi dengan maksimal," tuturnya.

Dia juga mengatakan bahwa sempat terkendala masalah kuota zoom terbatas. Jadi dia tidak bisa masuk ke ruang zoom. Tetapi, materi masih bisa dia dapat lewat WA grup.

"Untungnya dari sekolah juga kirim video lingkungan sekolah. Jadi saya bisa melihat sekolahnya meski hanya video saja," ucapnya.

"Tentu saya berharap pandemi ini cepat berlalu. Karena saya sudah tidak sabar ingin melihat sekolah baru dan bisa ikut pembelajaran tatap muka," harap Salma.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/16/052700271/ragam-mpls-di-yogya-dari-pengenalan-program-hingga-siswa-tak-sabar-masuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke