Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kompas Talks-Kagama: Ini Harapan Pengusaha di Tengah Pandemi

KOMPAS.com - Selama tujuh bulan, masyarakat Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Dampaknya sangat dirasakan berbagai sektor, tak terkecuali sektor ekonomi.

Tak heran jika kemiskinan dan pengangguran di tahun 2020 meningkat. Karena itu, pemerintah langsung melakukan berbagai upaya agar perekonomian tetap stabil.

Menurut Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pada Maret 2020 tingkat kemiskinan tercatat 9,78 persen. Jumlah itu diperkirakan meningkat paska pademi Covid-19.

"Pemerintah melaksanakan berbagai program perlindungan sosial," ujar Airlangga pada Kompas Talks Sesi 2 yang membahas 'Peta Jalan Ekonomi' secara daring, Sabtu (24/10/2020).

Program kartu Prakerja

Dijelaskan, total anggarannya ialah sebesar Rp 203,9 triliun atau 29,3 persen dari total Dana PEN untuk melindungi dan menjaga daya beli masyarakat.

Sebelum pandemi, terdapat 6,9 juta pengangguran, itu belum termasuk 3,5 juta pekerja yang di-PHK atau dirumahkan. Serta 3 juta angkatan kerja baru yang setiap tahun membutuhkan pekerjaan.

Sehingga, lanjut Airlangga, total kebutuhan lapangan kerja baru mencapai sekitar 13,4 juta jiwa.

Namun, pemerintah mengatasinya dengan Kartu Prakerja yang telah diakses lebih dari 35,1 juta pendaftar. Sedangkan yang menerima manfaat mencapai lebih dari 5,59 juta orang.

Acara tersebut digelar oleh Harian Kompas bersama Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) dalam Kompas Talks mengangkat tema besar "Strategi Indonesia: Keluar dari Pandemi".

Pada Kompas Talks tersebut juga menghadirkan Budi Karya Sumadi selaku Wakil Ketua Umum I yang juga Menteri Perhubungan RI.

Serta narasumber lain seperti Shinta W Kamdani (Wakil Ketua Umum Apindo), Hari Hardono (CEO Saraswanti Group), dan Hendri Saparini (Ekonom dari Core Indonesia).

Harapan-harapan pengusaha

Shinta W Kamdani menyatakan, Asosiasi Pengusaha Indonesia di tengah pandemi ini berharap pada pemerintah yakni ada di pengendalian Covid-19 itu sendiri.

"Semoga semua usaha yang dilakukan pemerintah bisa efektif dan tahun depan vaksin benar-benar bisa diandalkan," kata Shinta.

Dari sisi supply, pengusaha berharap ada kemudahan berusaha dan iklim investasi yang kondusif, relaksasi iuran BPJS Ketenagakerjaan serta relaksasi kredit perbankan.

Dari sisi demand, pengusaha berharap ada peningkatan daya beli masyarakat. "Tapi, untuk yang menengah ke atas belum terlihat. Karena mall belum semua beroperasi," imbuhnya.

Kemudian mengenai ekspor (akses pasar, pembiayaan, promosi, pelatihan), juga mengenai belanja pemerintah.

Terkait masalah pengangguran, di Indonesia tingkat partisipasi angkatan kerja ada sebanyak 133,56 juta (67,49 persen).

Dikatakan Shinta, data dari BPS itu menunjukkan penduduk yang bekerja ada 126,51 juta jiwa (94,72 persen). Sedangkan tingkat pengangguran terbuka ada 7,05 juta (5,28 persen).

"Tapi, pekerja lulusan SD/SMP ke bawah jumlahnya sekitar 57,54 persen. Ini yang menjadi tantangan kita semua,"

Untuk itu arah kebijakan ketenagakerjaan harus sesuai dengan link and match. Masalah ketenagakerjaan yang lain ialah penciptaan lapangan kerja formal lambat dan terbatas.

Kebangkitan ekonomi Indonesia setelah pandemi:

  • Pengembangan SDM
  • Teknologi dan inovasi (digitalisasi)
  • Kesehatan dan lingkungan
  • Industrialisasi dan infrastruktur
  • Termasuk pendidikan

https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/25/142857071/kompas-talks-kagama-ini-harapan-pengusaha-di-tengah-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke