Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 6 Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini

KOMPAS.com - Salah satu pendidikan anak usia dini ialah bermain. Tetapi, anak usia 3 sampai 6 tahun ini tidak sekedar bermain saja. Anak bermain bisa sambil belajar.

Bagi orangtua yang saat ini menjalankan peran sebagai guru, karena anak diliburkan terkait wabah virus corona, tentu harus memberikan pendidikan yang tepat bagi anak.

Salah satunya dengan bermain. Lantas, bermain sambil belajar itu harus seperti apa, dan apa manfaatnya? Berikut ini manfaat bermain sambil belajar yang dirangkum dari laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud.

1. Pengenalan diri sendiri

Melalui permainan yang kreatif memungkinkan perkembangan konsep diri. Bermain mendukung anak untuk tumbuh serta mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya.

Tak hanya itu saja, dengan bermain anak dapat menemukan hal yang baru, bereksplorasi, meniru, dan mempraktikkan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun ketrampilan menolong dirinya sendiri.

2. Pengenalan perasaan

Pengenalan perasaan termasuk perkembangan emosi. Melalui bermain anak dapat belajar menerima, berekspresi dan mengatasi masalah dengan cara yang positif.

Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal diri mereka sendiri dan untuk mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidupnya.

3. Pengenalan tentang orang lain

Ini masuk dalam perkembangan sosial. Bermain memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak ketika berbagi dengan anak lain.

Bermain adalah sarana yang paling utama bagi pengembangan kemampuan bersosialisasi dan memperluas empati terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme.

Bermain dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa sosialisasi anak. Melalui bermain anak dapat belajar perilaku prososial seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu, dan berbagi.

4. Pengenalan berbagai gerak

Pengenalan berbagai gerak bertujuan untuk membantu memaksimalkan perkembangan fisik. Bermain dapat memacu perkembangan perseptual motorik pada beberapa area, yaitu :

Koordinasi mata-tangan atau mata-kaki, seperti saat menggambar, menulis, manipulasi objek, mencari jejak secara visual, melempar, menangkap, menendang.

Kemampuan motorik kasar, seperti gerak tubuh ketika berjalan, melompat, berbaris, meloncat, berlari, berjingkat, berguling-guling, merayap dan merangkak.

Kemampuan bukan motorik kasar (statis) seperti menekuk, meraih, bergiliran, memutar, meregangkan tubuh, jongkok, duduk, berdiri, bergoyang.

Manajemen tubuh dan kontrol seperti menunjukkan kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat, keseimbangan, kemampuan untuk memulai, berhenti, mengubah petunjuk.

5. Mengembangkan komunikasi

Mengembangkan komunikasi dapat dilakukan dengan membantu anak dalam meningkatkan kemampuan berbahasanya.

Melalui komunikasi inilah anak dapat memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan serta pengekspresian kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.

Seperti ketika anak bermain boneka dengan temannya, mereka secara spontan akan berbicara atau berkomunikasi dengan temannya. Boneka sebagai anaknya, kemudian ada yang dijadikan ibu dan sebagai bapak.

6. Ketrampilan berpikir

Materi ketrampilan berpikir merupakan materi yang diberikan sebagai tujuan untuk mengembangkan aspek kognitif anak.

Pengembangan kognitif dapat dilakukakan dengan kegiatan bermain. Selama bermain, anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunia mereka.

Bermain adalah awalan dari fungsi kognitif selanjutnya, oleh karenanya bermain sangat diperlukan dalam kehidupan anak-anak.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/23/120510371/ini-6-manfaat-bermain-bagi-anak-usia-dini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke