KOMPAS.com - Dalam acara Bincang Sore Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memaparkan sejumlah hal terkait periapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2020 yang akan berlangsung beberapa hari ke depan.
Terkait UN 2020, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi kembali memaparkan sejumlah perubahan dalam POS UN 2020 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Perlu kami sampaikan apa hal-hal yang baru yang ada di dalam POS Ujian Nasional tahun 2020 yang berbeda dengan tahun sebelumnya," tutur Bambang di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
1. Jadwal pelaksanaan UN
Ujian nasional di tahun 2020 dilaksanakan 10 hari lebih awal bila dibandingkan dengan tahun lalu.
"Tahun lalu UN SMK dimulai pada 26 Maret, sekarang akan kita mulai 16 Maret sampai 19 Maret, nanti diikuti UN SMA, SMP, Paket C, Paket B," papar Bambang.
Berikut rangkuman jadwal UNBK melansir dari laman UNBK Kemendikbud:
UNBK SMK: 16 -19 Maret 2020
UNBK SMA/MA: 30 Maret - 2 April 2020
UNBK SMP/MTs: 20 - 23 April 2020
2. Istilah ujian perbaikan
Selain perubahan jadwal, hal lain yang berbeda di UN 2020 dari tahun sebelumnya ialah adanya penggantian istilah UN Perbaikan menjadi UN Ulangan.
3. Siswa SMP sederajat bisa ikut UN Ulangan
Tak hanya terjadi perubahan istilah dari UN Perbaikan menjadi UN Ulangan. Namun perubahan juga diikuti dengan cakupan peserta.
UN Ulangan yang tahun sebelumnya hanya bisa diikuti oleh siswa SMA/SMK/sederajat kini juga dapat diikuti oleh siswa SMP/MTs/sederajat.
"Yang semula pesertanya hanya dibatasi siswa SMA dan SMK sederajat, mulai tahun 2020 UN Ulangan pesertanya diperlebar termasuk mereka dari siswa SMP MTs sederajat," tergas Bambang.
4. Jumlah mata pelajaran
Perbedaan selanjutnya ialah jumlah mata pelajaran UN yang diujikan untuk pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C.
Bambang menjelaskan, "selama ini Paket C ada tujuh mata pelajaran yang sekarang hanya empat mata pelajaran.
Empat mata pelajaran yang akan diujikan untuk Paket C yaitu:
Sementara untuk Paket B, lanjut Bambang, masih ada 6 (enam) mata pelajaran yaitu:
"Ini yang sangat mendasar perbedaan untuk mereka yang ada di pendidikan kesetaraan," imbuh Bambang.
5. UN bagi siswa difable
Bagi siswa berkebutuhan khusus atau difable, terang Bambang, tidak wajib mengikuti UN 2020.
Namun, karena mayoritas siswa berkebutuhan khusus masih mengikuti ujian nasional, terutama untuk tuna rungu, tuna netra dan tuna daksa, maka ada sejumlah persiapan yang telah dilakukan pemerintah.
Pertama adalah jumlah mata pelajaran. Hanya ada 3 mata pelajaran yang akan diujikan untuk siswa berkebutuhan khusus, yaitu:
Kedua ialah pilihan moda ujian. Moda UN 2020 untuk berkebutuhan khusus ada dua pilihan, yakni:
Desain tes Ujian Nasional 2020
Selain sejumlah perubahan, dalam kesempatan yang sama Kemendikbud juga memaparkan desain atau bentuk tes UN 2020.
Ada 3 poin desain tes Ujian Nasional 2020, yakni:
https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/13/080210571/jelang-un-2020-ini-5-perbedaan-ujian-nasional-2019-dan-2020