KOMPAS.com - Beberapa akun media sosial mengunggah video Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menangis.
Narasi yang disertakan, Hasto menangis karena perolehan suara pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di bawah 20 persen berdasarkan hitung cepat atau quick count.
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pasangan Ganjar-Mahfud diusung empat partai, yakni PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Hanura.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi yang keliru.
Narasi soal Hasto menangis karena perolehan suara Ganjar-Mahfud di bawah 20 persen dibagikan oleh akun TikTok ini serta akun Facebook ini dan ini.
Dalam video Hasto mengatakan demikian:
Kami cuma menangis, para kiai menangis, Ibu Megawati menangis. Kami tidak menyangka. Semoga diberikan keadilan atas praktik-praktik kekuasaan yang tidak benar ini. Terima kasih.
Salah satu akun menuliskan keterangan demikian:
Hasto Kristiyanto Dibawah 20 %. PDIP Menangis Dengan Quick Count tidak Sesui Dengan Hasil Aslinya.
Hasto Kristiyanto...PDI-P Menangis...Hasil Quick Count di Bawah 20 % Pemilihnya di Bawah Anies Baswedan,,,...
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, konten di media sosial itu mirip dengan video di kanal YouTube Berita Satu ini.
Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
Hasto memberikan keterangan di depan kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018).
Saat memberikan keterangan, Hasto terlihat beberapa kali terisak dan mengusap wajahnya yang berlinang air mata.
Abdullah Azwar Anas mengundurkan diri setelah beredar foto "syur" yang diduga dirinya.