Sebelumnya, Azwar diberikan mandat oleh PDI-P pada 15 Oktober 2017 untuk mendampingi calon gubernur Saifullah Yusuf.
Dikutip dari Kompas.id, Hasto mengatakan, ada pihak-pihak yang menggunakan cara tidak beretika dalam proses politik yang ada.
Ia meyakini orang di foto tersebut bukan Azwar Anas. Hasto mengaku mengenal sosok Azwar yang taat beragama dan rendah hati.
”Setelah saya laporkan kepada ibu ketua umum, dengan sangat sedih, prihatin, kami menerima pengembalian surat mandat itu,” tutur Hasto.
Hasto meyakini, ada pihak-pihak tertentu yang tidak senang terhadap keberhasilan Azwar memimpin Banyuwangi. Kebijakan Azwar dinilai lebih menguntungkan rakyat kecil.
”Kami semua menangis, para kiai menangis, ibu Megawati menangis, kami tidak menyangka ada orang yang menggunakan cara-cara seperti ini,” kata Hasto.
Narasi bahwa Hasto menangis karena perolehan suara Ganjar-Mahfud di bawah 20 persen berdasarkan hasil hitung cepat merupakan hoaks.
Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
Video tersebut dibagikan dengan narasi keliru, seolah-olah peristiwa itu terkait Pilpres 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.