Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] SBY Tidak Menyatakan Pilpres Satu Putaran Berarti Curang

Kompas.com - 16/02/2024, 15:14 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disebut menolak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung hanya dalam satu putaran.

Dalam konten di media sosial, terdapat narasi bahwa SBY menyebut telah terjadi kecurangan jika pilpres hanya satu putaran.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

Sebagai konteks, quick count atau hasil hitung cepat Kompas memprediksi pilpres akan berlangsung satu putaran, dengan keunggulan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) sampel, data yang masuk sudah 55,6 persen, pada Rabu (14/2/2024) pukul 15.50 WIB.

Pasangan Prabowo-Gibran di TPS-TPS sampel hitung cepat memperoleh suara lebih dari 50 persen.

Narasi yang beredar

Narasi soal SBY menyebut terjadi kecurangan apabila pilpres berlangsung hanya dalam satu putaran dibagikan oleh akun Instagram ini (arsip), pada Kamis (15/2/2024).

Berikut narasi yang dibagikan:

*SBY: JIKA PILPRES 1 PUTARAN BERARTI CURANG !!!*

“Kalau Pilpres hanya berlangsung satu putaran, berarti itu curang,” ungkap SBY.

Lebih lanjut SBY menyampaikan apabila Pilpres terjadi kecurangan maka negara harus siap-siap chaos.

Ditambahkan lagi: “kalau Pilpres curang kita tidak akan terima dan negara siap-siap chaos,” lanjut SBY.

Klarifikasi, tidak benar SBY mengatakan pilpres satu putaran pasti curangScreenshot Klarifikasi, tidak benar SBY mengatakan pilpres satu putaran pasti curang

Penelusuran Kompas.com

Konten tersebut memuat potongan pidato politik SBY yang disiarkan di kanal YouTube CNN Indonesia, pada Kamis (8/2/2024).

SBY memberikan tanggapan atas petisi dari para guru besar dan akademisi berbagai kampus tentang kemunduran situasi demokrasi di Indonesia pada Pemilu 2024.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyinggung sejumlah narasi yang beredar, di antaranya "kalau pilpres hanya berlangsung satu putaran berarti curang dan hasilnya tidak akan diterima rakyat".

Halaman:


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com