Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Cincin untuk Kecurangan Merusak Surat Suara, Simak Penjelasannya

Kompas.com - 12/02/2024, 11:11 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah informasi yang beredar terkait Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 memang perlu diklarifikasi kebenarannya.

Sebab, banyak kabar keliru yang beredar jelang hari pencoblosan yang berlangsung pada Rabu mendatang (14/2/2024). Tentunya, kabar bohong yang beredar bisa muncul dengan berbagai alasan.

Salah satu alasan munculnya hoaks politik jelang Pemilu 2024 adalah terkait kecurangan. Biasanya narasi yang muncul adalah menyudutkan penyelenggara, dari KPU hingga petugas KPPS.

Misalnya, unggahan yang menyatakan bahwa masyarakat perlu mewaspadai petugas KPPS yang mengenakan cincin. Sebab, menurut unggahan, ada kemungkinan cincin itu digunakan untuk kecurangan.

Narasi yang beredar menyatakan bahwa cincin itu dibuat dengan desain khusus, yang bisa merusak surat suara dan menyebabkannya tidak sah.

Akan tetapi, narasi hoaks ini merupakan daur ulang atas kabar bohong yang pernah beredar pada Pemilu 2024. Hingga saat ini belum ada bukti adanya petugas KPPS melakukan kecurangan dengan menggunakan cincin perusak surat suara.

Meski pemilu disertai misinformasi yang menyudutkan penyelenggara, kita tetap perlu mewaspadai adanya potensi kecurangan yang terjadi dan menodai terselenggaranya pemilu.

Untuk mencegah terjadinya kecurangan, kita sebagai anggota masyarakat bisa ikut melakukan pengawasan demi terciptanya pemilu yang jujur dan adil. Kita bisa berkontribusi melalui lembaga independen seperti kawalpemilu.org atau jagapemilu.com.

Pelajari juga rekam jejak calon dan kandidat yang akan Anda pilih, yang bisa dilakukan melalui bijakmemilih.id.

Lalu bagaimana hoaks mengenai cincin perusak surat suara itu beredar? Seperti apa bantahannya? Simak infografik berikut ini:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cek Fakta Kompascom (@cekfakta.kompascom)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com