Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Anies Mengaku Didukung Kelompok Radikal dan Intoleran

Kompas.com - 18/01/2024, 17:59 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku didukung oleh kelompok radikal dan intoleran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Namun, setelah ditelusuri unggahan itu menyimpan informasi yang keliru dan perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim Anies Baswedan mengaku didukung oleh kelompok radikal dan intoleran muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip). 

Akun tersebut membagikan  video dengan narasi Anies mengaku menerima dukungan  kelompok radikal dan intoleran. Narator menyebut pengakuan itu disampaikan Anies kepada relawannya di Malaysia.

Adapun, narator video mengatakan keterangan berikut:

Anies mengakui bahwa dirinya menerima dukungan dari kelompok radikal dan intoleran kepada para relawannya yang berada di Malaysia.

Hal itu membuat relawan Anies bingung dan seolah tidak percaya orang yang mereka dukung ternyata memang memiliki hubungan dengan kelompok radikal dan intoleran.

Pantas saja Anies akan menggunakan politik identitas pada Pilpres 2024 mendatang.

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Anies mengaku menerima dukungan dari kelompok radikal dan intoleranAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Anies mengaku menerima dukungan dari kelompok radikal dan intoleran

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narator membacakan artikel di laman Kata Logika ini. Artikel itu berjudul "Di Malaysia, Anies Minta Diakui Bersama Kelompok Radikal". 

Setelah dibaca sampai selesai, artikel tersebut membahas soal pernyataan Anies yang mengatakan kepada relawan bahwa jika ada yang menuduhnya sebagai sosok radikal dan intoleran tidak perlu dibantah, dan tidak perlu panas.

Menurut Anies, yang harus dilakukan adalah bertanya balik untuk menyebutkan contoh perilaku radikal dan intoleran yang pernah dilakukan oleh capres nomor urut 1 itu. 

Hal itu disampaikan Anies di Kuala Lumpur pada 10 Oktober 2023 saat menghadiri acara deklarasi relawan Amin di Malaysia. 

Adapun video utuh bisa dilihat di kanal YouTube ini.  Pada menit 20:1 Anies mengatakan:

Dan saya titip Bapak-Ibu, kalau nanti bertemu warga Indonesia yang menyampaikan kabar-kabar yang berisi hoaks, yang berisi tudingan, tolong jangan dibantah. Ini pesan saya. Kenapa jangan dibantah, begini misalnya

'Jangan itu intoleran, jangan itu radikal, jangan itu diskriminatif.'

Bapak-Ibu jawab, 'Barangkali memang dia begitu.'

Di-iya-kan aja Bapak-Ibu. Jangan panas dulu. Sesudah itu kasih pertanyaan,

'Kalau dia radikal, kalau dia ekstrem, kalau dia intoleran, ada contohnya tidak?'.

Begitu diminta contohnya, saya yakin orang itu tidak punya contoh untuk disampaikan.
Kalau tidak ada contohnya, batal dong tudingannya.

Kesimpulan

Narasi yang mengeklaim Anies mengaku didukung kelompok radikal dan intoleran tidak benar.

Dalam video utuhnya, Anies mengatakan kepada relawannya di Malayasia bahwa jika ada yang menuduhnya sebagai sosok radikal dan intoleran tidak perlu dibantah, apalagi sampai panas.

Menurut Anies, yang harus dilakukan adalah bertanya balik untuk menyebutkan contoh perilaku radikal dan intoleran yang pernah dilakukan oleh capres nomor urut 1 itu. Anies menyatakan, tidak ada bukti bahwa dirinya radikal maupun intoleran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com