KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyebutkan beberapa klaim pada debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (7/1/2024).
Anies antara lain menyinggung tentang pembobolan situs resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada 2023 dan "orang dalam" di pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Klaim lain yang disampaikan Anies adalah Kemenhan habiskan Rp 700 triliun untuk beli alutsista bekas dan lebih dari separuh prajurit TNI tidak punya rumah dinas.
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim-klaim yang disampaikan Anies Baswedan selama debat ketiga. Berikut rangkumannya:
Anies mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 160.000 orang meninggal bukan karena serangan militer, tapi karena serangan virus.
Pada 2020, virus corona penyebab Covid-19 mewabah dan menjadi pandemi. Berdasarkan data Worldometer, Minggu (7/1/2024), total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.821.940.
Dari jumlah tersebut, 6.647.104 kasus dinyatakan pulih. Sementara, korban meninggal akibat Covid-19 mencapai 161.954 jiwa. Selengkapnya baca di sini.
Anies mengatakan, Kemenhan pernah diserang oleh peretas atau hacker pada 2023.
Pada 3 November 2023, hacker diduga berhasil membobol situs resmi kemhan.go.id yang di dalamnya terdapat 1,64 terabit dari 2 terabit data.
Situs resmi Kemenhan ini diduga dibobol oleh peretas "Two2". Mereka mengeklaim memiliki akun yang bisa mengakses dokumen rahasia serta informasi sensitif di situs kemhan.go.id.
Selengkapnya baca di sini.
Anies mengatakan, lebih dari 3.000 perempuan dan anak-anak menjadi korban perdagangan manusia.
Menurut Simfoni PPA, periode 2020 sampai 2022, terdapat 1.418 kasus dan 1.581 korban TPPO yang dilaporkan.
Dari data tersebut, sebanyak 96 persen atau mayoritas korban perdagangan orang adalah perempuan dan anak.
Sementara, jika dicermati pada periode 2018 hingga 2023, terdapat 2.191 korban (perempuan dan anak) perdagangan manusia.
Selengkapnya baca di sini.