KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, lebih dari 3.000 perempuan dan anak-anak menjadi korban perdagangan manusia.
Hal tersebut disampaikan Anies dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024).
Menurut Anies, dalam beberapa tahun belakangan ini, sektor pertahanan Indonesia menghadapi tantangan yang tidak kecil, termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Perdagangan manusia, perdagangan anak. Bagaimana perempuan, anak-anak, menjadi korban, lebih dari 3.000 orang," kata Anies.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk memverifikasi pernyataan Anies.
Anies tak menyebutkan secara spesifik mengenai rentang waktu. Namun, menurut Simfoni PPA, periode 2020 sampai 2022, terdapat 1.418 kasus dan 1.581 korban TPPO yang dilaporkan.
Dari data tersebut, sebanyak 96 persen atau mayoritas korban perdagangan orang adalah perempuan dan anak.
Sementara, jika dicermati pada periode 2018 hingga 2023, terdapat 2.191 korban (perempuan dan anak) perdagangan manusia.
Data ini dikutip berdasarkan waktu kejadian. Berikut perinciannya:
Total: 2.191 korban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.