Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2023, 10:10 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial diklaim menampilkan momen ketika pemain sepak bola Cristiano Ronaldo memperlihatkan kebenciannya terhadap Israel.

Video itu menampilkan aksi Ronaldo saat membuang mikrofon wartawan Israel karena menolak untuk diwawancara, menyingkirkan botol Coca Cola, hingga menolak bersalaman dengan seseorang yang disebut sebagai pejabat Israel.

Setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar dan salah konteks. Serangan Israel terhadap Gaza yang menyebabkan lebih dari 14.000 korban jiwa merupakan tragedi kemanusiaan. Namun, informasi keliru juga perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Video yang diklaim menampilkan momen ketika Cristiano Ronaldo memperlihatkan kebencian kepada Israel muncul di media sosial, misalnya dibagikan oleh akun ini dan ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video singkat yang menampilkan Ronaldo membuang mikrofon milik seorang pria yang mencoba mewawancarainya. Video itu diberi keterangan:

"kebencian Ronaldo kepada israel"

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Ronaldo membuang mikrofon wartawan IsraelAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Ronaldo membuang mikrofon wartawan Israel

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search. Hasilnya, video saat Ronaldo buang mikrofon identik dengan yang ada di YouTube BeanymanSports ini.

Diketahui, video itu telah diunggah pada tahun 2016. Dalam keterangannya video tersebut adalah momen ketika Ronaldo membuang mikrofon wartawan Portugal dari media CMTV, Diogo Torres.

Kala itu Ronaldo sedang berjalan-jalan menjelang laga melawan Hungaria di penyisihan grup Euro 2016. Ronaldo kemudian dihampiri dan ditanya oleh Diogo Torres tentang kesiapannya untuk pertandingan melawan Hungaria. 

Ronaldo, yang gagal mengeksekusi penalti saat bermain imbang 0-0 melawan Austria pada pertandingan sebelumnya, langsung merebut mikrofon dan melemparkannya ke danau di dekatnya.

Dilansir The Sun, menurut laporan beberapa media di Portugal hubungan tidak harmonis antara Ronaldo dengan CMTV telah berlangsung lama dan kemungkinan besar memengaruhi tindakan Ronaldo membuang mikrofon tersebut.

Ronaldo disebut kesal dengan CMTV karena kerap mengekspos kehidupan pribadinya. 

Kemudian, momen Ronaldo menyingkirkan botol Coca-Cola terjadi saat Piala Eropa 2020. Momen itu terjadi jelang laga Portugal melawan Hongaria pada 14 Juni 2021 di Bucharest.

Meski begitu, Ronaldo saat itu tidak membuat pernyataan terkait Israel. Setelah menyingkirkan dua botol Coca-Cola, CR7 kemudian mempromosikan untuk minum air putih. Sehingga, alasan dia melakukan itu adalah terkait kesehatan.

Coca-Cola memang menjadi sorotan setelah Israel melakukan serangan terhadap Gaza, Palestina. Sebab, muncul aksi boikot untuk tidak mengonsumsi produk yang memberikan keuntungan finansial kepada Israel, dan Coca Cola menjadi salah satu produk yang disebut.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

Hoaks atau Fakta
Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com