Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Adapun cairan dalam gelas juga bukan asam kuat, melainkan air biasa.
Sehingga, ketika tangan seseorang memegang air dalam video tidak akan berpengaruh apa-apa karena pada dasarnya itu hanyalah air biasa.
Percobaan galium-aluminium yang meleleh dalam air juga dijelaskan di situs Beals Science.
Galium tidak beracun jika terkena tangan, tetapi tidak direkomendasikan untuk meminum air yang telah tercampur dengan galium.
Terlepas dari video yang beredar, betul bahwa logam mampu meleleh atau larut jika terkena asam kuat.
Dikutip dari Charles County Public Library, sebagian besar logam bereaksi dengan asam.
Gas hidrogen terbentuk ketika logam bereaksi dengan asam membentuk garam. Artinya, asam dapat melarutkan sebagian besar logam, tergantung pada jenis logam yang digunakan, konsentrasi, atau seberapa kuat asam yang digunakan.
Logam mampu melepaskan elektron ke atom lain. Ketika logam tertentu berinteraksi dengan air atau asam, logam bertukar tempat dengan hidrogen.
Hidrogen keluar sebagai gas, dan atom logam, yang tidak lagi terikat pada benda asalnya, larut dalam larutan.
Asam kuat berupa kombinasi hidrogen, misalnya asam klorida memasangkan hidrogen dan klor sebagai HCl.
Asam klorida mampu melarutkan logam yang kurang aktif, seperti seng dan magnesium dengan mudah.
Namun logam seperti besi, tembaga, dan sejenisnya lebih sulit larut, atau bahkan tidak larut sama sekali.
Video galium-aluminium yang larut dalam air disebarkan dengan konteks keliru.
Asam memang mampu melarutkan beberapa jenis logam, tetapi cairan dalam video yang beredar merupakan air biasa.
Sementara sendok dalam video terbuat dari galium-aluminium. Adapun galium memiliki titik leleh rendah sekitar 30 derajat Celcius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.