Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, dituding membuat konten manipulatif mengenai anak-anak yang menjadi korban serangan Israel.
Menurut klaim yang beredar, Hamas tak sengaja mengunggah video yang menunjukkan bahwa mereka menggunakan boneka untuk membuat narasi palsu soal kematian anak-anak di Gaza.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.
Klaim soal Hamas menggunakan boneka untuk membuat narasi palsu soal anak-anak yang menjadi korban serangan Israel dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Konten tersebut juga dibagikan akun X (Twitter) resmi Kedutaan Israel di Perancis @IsraelenFrance.
Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):
Hamas tidak sengaja mengunggah video boneka (ya, boneka) untuk rekayasa, yang bertujuan untuk membuat orang percaya akan kematian seorang bayi setelah serangan Israel...
Dalam video itu, tampak seorang pria berlari sambil menggendong jenazah seorang anak yang terbungkus kain kafan. Jenazah anak itu diklaim sebagai boneka.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi terkait video tersebut menggunakan kata kunci "Hamas posted footage of a doll".
Hasilnya, ditemukan artikel bantahan yang dipublikasikan oleh Australian Associated Press (AAP) pada Senin (6/11/2023).
Dilansir AAP, jurnalis foto di Gaza yang merekam video asli, Momen El Halabi, mengatakan bahwa klaim jenazah dalam video tersebut merupakan boneka adalah tidak benar.
El Halabi mengatakan, anak tersebut adalah Omar Bilal Al-Banna, seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang tinggal di lingkungan Al-Zaytoun, sebelah timur Gaza.
"Itu benar, itu benar. Saya sendiri yang merekam klipnya. Saya punya gambar dan informasi," kata El Halabi kepada AAP.
El Halabi menunjukkan beberapa foto kepada AAP, yang menunjukkan anak tersebut saat dikafani di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.
Gambar yang ditunjukkan El Halabi menunjukkan bahwa anak laki-laki itu bukanlah boneka. El Halabi mengatakan, Omar tewas dalam serangan udara Israel pada 11 Oktober 2023.