Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Yitzhak Rabin, PM Israel yang Upayakan Perdamaian dengan Palestina

Kompas.com - 04/11/2023, 18:55 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendiang Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dikenal sebagai orang yang menginisiasi upaya perdamaian dan koeksistensi antara Israel dan Palestina.

Namun, sebelum berhasil mencapai tujuan tersebut, ia tewas dibunuh oleh seorang ekstremis Zionis pada 4 November 1995.

Dilansir The Guardian, pembunuhan itu terjadi saat Rabin menghadiri aksi damai di alun-alun utama Tel Aviv yang diikuti lebih dari 100.000 orang.

Rabin menyampaikan pidato yang menegaskan bahwa Israel siap untuk perdamaian dengan Palestina dan menjalin hubungan damai dengan negara-negara tetangga mereka.

Aksi damai ditutup dengan penampilan penyanyi Miri Aloni yang membawakan lagu andalan, Shir LaShalom atau A Song For Peace. Rabin juga ikut bernyanyi bersama pejabat lainnya.

Setelah lagu selesai, Rabin meninggalkan panggung dan berjalan menuju mobilnya sambil diiringi sorak-sorai dari anak-anak muda yang datang ke aksi, "Jangan hanya bernyanyi tentang perdamaian – mari kita berdamai."

Namun, sebelum sampai ke mobil, Rabin didekati oleh Yigal Amir, seorang Yahudi Israel berusia 25 tahun dan ekstremis Zionis. Amir melepaskan dua tembakan ke punggung Rabin.

Satu setengah jam kemudian, Rabin dinyatakan meninggal. Beberapa bulan setelah peristiwa itu, prospek perdamaian antara Palestina dan Israel ikut terkubur, mengikuti jejak penggagasnya.

Dibunuh oleh rakyatnya sendiri

Dilansir Britannica, Rabin menyadari pentingnya membangun perdamaian dan koeksistensi dengan Palestina dan negara tetangga lainnya, meski ia berlatar belakang militer.

Rabin adalah kepala staf angkatan bersenjata Israel selama Perang Enam Hari pada Juni 1967. Sebelumnya, ia juga terlibat pada Perang Arab-Israel yang berlangsung pada 1948-1949.

Sebagai perdana menteri, Rabin menangguhkan pembangunan permukiman baru Israel di wilayah yang mereka duduki. Pemerintahannya juga melakukan negosiasi rahasia dengan PLO yang berpuncak pada tercapainya Perjanjian Oslo, September 1993.

Dalam perjanjian tersebut, Israel mengakui Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan setuju untuk secara bertahap menerapkan pemerintahan mandiri terbatas bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Pada Oktober 1994, Rabin dan Raja Hussein dari Yordania, setelah serangkaian pertemuan rahasia, menandatangani perjanjian perdamaian penuh antara kedua negara.

Bersama Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres, dan Ketua PLO Yasser Arafat, Rabin menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 1994.

Akan tetapi, kebijakan luar negeri Rabin menimbulkan pertentangan yang kuat di antara banyak warga Israel, khususnya para pemukim di Tepi Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com