Setidaknya 200 sasaran di Gaza ditembak roket-roket IDF dan 100 roket ditembakkan ke arah Aitaroun. Serangan dilancarkan setelah Hezbollah mengungkap lima serangan ke Israel sepanjang Senin.
Crisis Evidence Lab milik Amnesty International memverifikasi video yang menunjukkan gumpalan asap di Dhayra pada 16 Oktober yang berasal dari tembakan artileri. Gumpalan asap dalam video itu konsisten dengan karakteristik fosfor putih.
Selain itu, Haitham Nisr, seorang dokter darurat di rumah sakit Italia-Lebanon, mengatakan bahwa pada 16 dan 17 Oktober tim medis merawat sembilan orang dari kota Dhayra, Yarine, dan Marwahin yang menderita sesak napas dan batuk.
Ia mengatakan, gangguan pernapasan tersebut diderita para pasien karena menghirup fosfor putih. Sebagian besar pasien dipulangkan dari rumah sakit pada hari yang sama.
Kemudian, Direktur Regional Pertahanan Sipil Lebanon Ali Safieddine mengatakan, kantornya menerima laporan dari warga tentang bom yang mengeluarkan asap putih dan bau busuk.
Deskripsi tersebut sesuai dengan karakteristik fosfor putih, yang menghasilkan asap putih pekat dan bau seperti bawang putih.
Baca juga: [HOAKS] Video 3.000 Rudal Iran Hancurkan Israel
Sementara itu, Wali Kota Dhayra Abdullah al-Ghrayyeb menuturkan, serangan di daerah tersebut dimulai pada 16 Oktober sekitar pukul 16.00 dan berlanjut hingga malam hari.
Menurut dia, serangan itu menimbulkan bau yang sangat busuk dan awan tebal yang mengurangi jarak pandang menjadi tidak lebih dari lima atau enam meter.
Serangan tersebut menyebabkan orang-orang meninggalkan rumah dalam keadaan panik. Ketika mereka kembali dua hari kemudian, rumah mereka masih terbakar, mobil terbakar, dan area daratan juga ikut terbakar.
"Hingga saat ini, Anda masih menemukan sisa-sisa (amunisi) – sebesar kepalan tangan – yang dapat menyala kembali ketika terkena udara," kata Abdullah al-Ghrayyeb.
Crisis Evidence Lab juga menganalisis video yang menunjukkan lapisan kerak fosfor putih di halaman belakang rumah penduduk yang kembali terbakar ketika ditusuk dengan batu.
Menurut al-Ghrayyeb, warga mengambil video tersebut pada 25 Oktober, sembilan hari setelah Dhayra ditembaki dengan fosfor putih.
Untuk diketahui, fosfor putih dapat kembali terbakar ketika terkena oksigen, bahkan berminggu-minggu setelah digunakan.
Baca juga: [HOAKS] Warga Bahrain Lempari Kedutaan Israel dengan Molotov
Amnesty International juga memverifikasi video dari Dhayra tertanggal 13 Oktober, yang menunjukkan gumpalan asap dari tembakan artileri, sesuai dengan karakteristik fosfor putih.
Bukti lain berasal dari hasil analisis rekaman yang diambil oleh seorang jurnalis pada 10 Oktober di Dhayra, yang menunjukkan fosfor putih terbakar setelah kontak dengan udara.