Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video diklaim memperlihatkan kehancuran Israel setelah ditembak 3.000 rudal Iran.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.
Narasi soal kehancuran wilayah Israel setelah ditembak 3.000 rudal Iran muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan video berdurasi 10 menit 6 detik pada 17 September 2023 dengan judul:
IRAN MENGGILA 3000 RUDAL HANCURKAN ISRAEL SEKEJAP MATA 57 NEGARA BERSATU REBUT ISRAEL.
Kemudian dalam video terdapat klip yang menampilkan adanya tembakan roket.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, sejumlah klip dalam video tidak terkait dengan narasi penembakan 3.000 rudal Iran ke wilayah Israel.
Salah satu klip yang menampilkan penembakan roket identik dengan konten di kanal YouTube Military Gear ini.
Video tersebut menampilkan kemampuan salah satu senjata Rusia bernama TOS 1A.
Senjata dengan sistem roket peluncur ganda (MLRS) ini pertama kali digunakan saat perang Soviet di Afghanistan dan perang saudara di Suriah.
Senjata TOS 1A juga digunakan Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Selain itu, klip lain yang menampilkan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi identik dengan video di kanal YouTube Tribunnews ini.
Dalam video, Retno membantah bahwa Indonesia berniat menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Menurutnya, sikap Indonesia sejak awal sangat jelas, yakni terus mendukung kemerdekaan Palestina.
Dikutip dari Kompas.id, Iran memiliki rudal balistik Khorramshahr-4 yang memiliki daya jangkauan hingga 2.000 kilometer.