Menurut Haris, dengan teknik argumen domino sejumlah orang percaya pada informasi yang disebarkan pembuat hoaks tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.
"Para pembuat hoaks sangat ahli untuk menggiring pemikiran seseorang secara satu persatu dan akhirnya seseorang termakan oleh hoaks yang dibuat," ucap Haris.
Haris menambahkan, jika seseorang sudah terlanjur percaya pada informasi tersebut maka akan terjadi bias konfirmasi.
Ini merupakan kondisi di mana seseorang cenderung mencari bukti yang mendukung apa yang dipercaya dan mengabaikan bukti lainnya.
"Setiap orang memiliki sikap tertentu terhadap suatu hal. Pada banyak orang sikap itu terlampau sulit untuk diubah. Jadi dia akan lebih banyak akan mencari informasi yang terkait dengan warna sikapnya," kata Haris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.