Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menarik dukungan untuk Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam unggahan itu disebutkan, PKS menarik dukungan karena sudah tidak sejalan dengan Partai Nasdem. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Adapun PKS, Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Narasi soal PKS menarik dukungan untuk Anies Baswedan muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 13 detik pada 14 Oktober 2023 dengan judul:
Tak sejalan dengan putusan nasdem, langkah pks tarik dukungan ke anies mengejutkan.
Kemudian dalam thumbnail video terdapat gambar Presiden PKS Ahmad Syaikhu melakukan konferensi pers. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:
MAKIN MEMANAS!! TAK SEJALAN DENGAN NASDEM. LANGKAH PKS TARIK DUKUNGAN DARI ANIES MENGEJUTKAN.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar thumbnail video yang memperlihatkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu menggelar konferensi pers.
Hasilnya, gambar tersebut identik dengan foto di laman Tribun Jabar ini.
Gambar tersebut menampilkan momen Ahmad Syaikhu memberikan keterangan soal sikap PKS terhadap deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada 2 September 2023.
Konferensi pers itu dilakukan sebelum PKS secara resmi menyatakan dukungan terhadap pasangan Anies dan Cak Imin pada 15 September 2023.
Kemudian, setelah video disimak sampai tuntas, tidak ditemukan informasi PKS menarik dukungan untuk Anies.
Narator hanya membacakan artikel di laman Fajar.co.id ini berjudul “Persilahkan PKS Hengkang Jika Tak Setujui Duet Anies-Cak Imin, Nasdem Dicap Diktator”.
Artikel tersebut memuat pernyataan dari salah satu kader Partai Demokrat Eko Jhones.