Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Bank Negara Indonesia (BNI) menaikkan tarif biaya transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut adalah hoaks dan telah dibantah oleh BNI.
Narasi soal BNI menaikkan tarif biaya transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan tautan yang menampilkan surat pengumuman terkait kenaikan biaya transaksi.
Akun itu menuliskan keterangan demikian:
Yth Nasabah Bank BNI*
*jika tidak ada konfirmasi maka dianggap setuju dengan tarif baru Rp150.000-perbulan.
Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim BNI menaikan biaya transaksi menjadi Rp 150 perbulan
Informasi soal kenaikan tarif transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan tidak berasal dari akun Facebook resmi BNI ini.
Dalam akun resminya tidak terdapat informasi tersebut. Kemudian setelah tautan dibuka juga tidak mengarah ke web resmi BNI.
Dikutip dari laman resmi, pihak BNI menyatakan, informasi soal kenaikan tarif tranksaksi menjadi Rp 150.000 per bulan adalah hoaks dan merupakan upaya penipuan.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengingatkan kepada nasabah untuk berhati-hati dan tidak membuka tautan mencurigakan yang dikirim melalui pesan elektronik atau email dari nomor serta alamat tidak dikenal.
Ia juga meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap akun media sosial yang mengatasnamakan BNI.
Menurut Okki, penting bagi nasabah untuk selalu melakukan verifikasi keaslian pesan atau pemberitahuan yang diterima dengan menghubungi saluran resmi BNI yang telah terverifikasi.
Ia mengimbau kepada nasabah untuk tidak membagikan informasi keuangan pribadi yang bersifat rahasia.
Pihak BNI telah melaporkan dugaan penipuan tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Juli 2023.
Narasi soal BNI menaikkan tarif biaya transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan adalah informasi bohong.
Pihak BNI telah memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan dan merupakan upaya penipuan.
Nasabah diimbau untuk berhati-hati dan tidak membuka tautan mencurigakan yang dikirim melalui aplikasi pesan elektronik atau email dari nomor dan alamat tidak dikenal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.