Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Pakar kesehatan Amerika Serikat Anthony Fauci diklaim menyatakan bahwa orang yang belum divaksin Covid-19 harus dikarantina (lockdown) pada musim dingin ini.
Klaim tersebut dibagikan di media sosial Twitter oleh sejumlah akun sejak Kamis (24/8/2023). Berbagai akun itu membagikan tautan menuju sebuah artikel yang dipublikasikan oleh The People's Voice.
Berikut salah satu post yang share tautan tersebut. Unggahan itu telah ditonton lebih dari 18.800 kali dan mendapatkan lebih dari 250 likes.
Dilansir AP, Sabtu (26/8/2023), Fauci membantah klaim yang dimuat The People's Voice.
"Saya tidak mengatakan hal itu atau apa pun yang mirip dengan pernyataan itu, saya juga tidak akan menganjurkan hal itu," kata Fauci kepada AP melalui email.
Menurut Fauci, ia justru sangat menganjurkan agar orang yang belum divaksinasi Covid-19 segera mendapatkan vaksin.
Artikel The People's Voice mencatut wawancara Fauci dengan Wayne State University, Detroit.
Dalam wawancara itu, Fauci yang merupakan mantan Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional mendiskusikan tentang lockdown dan sejumlah topik lainnya.
Selama wawancara, Fauci tidak pernah menyarankan agar orang yang belum divaksinasi harus dikarantina pada musim dingin ini.
Sebaliknya, Fauci menjawab beberapa pertanyaan tentang mengapa lockdown dilakukan dan apakah AS siap menangani pandemi di masa depan tanpa menutup sekolah dan bisnis.
Ia menjelaskan, meskipun lockdown dapat membantu membendung penyebaran penyakit, ada dua permasalahan penting yang harus diatasi agar kebijakan tersebut dapat berjalan.
Dua hal itu yaitu, kapan lockdown akan berakhir dan apa yang akan dilakukan selama lockdown sehingga masyarakat dapat membuka kembali aktivitas dengan aman.
Misalnya, kata dia, melakukan vaksinasi terhadap suatu populasi atau menyiapkan rumah sakit untuk menampung masuknya pasien.
Namun, jawaban Fauci dipelintir The People's Voice untuk membangun narasi menyesatkan.
Situs tersebut sebelumnya dikenal sebagai News Punch dan telah menerbitkan banyak artikel berdasarkan teori konspirasi, serta informasi dan kutipan palsu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.