Baden-Powell merencanakan program kegiatan yang lengkap, termasuk cerita api unggun untuk mengajarkan konsep seperti kehormatan dan kesetiaan, serta permainan dan kontes tentang keterampilan seperti pelacakan, pensinyalan, dan pertolongan pertama.
Sistem patroli kepanduan didirikan di Brownsea. Di ketentaraan, Baden-Powell menemukan cara terbaik untuk melatih pengintai adalah dalam kelompok kecil. Jadi, peserta dibagi menjadi empat kelompok patroli, dengan anak laki-laki tertua sebagai pemimpin patroli.
Baca juga: Siapa yang Membantu Baden Powell Mendirikan Kepanduan Putri?
Untuk identifikasi kelompok, peserta diberi pita wol dengan warna berbeda untuk disematkan di bahu kiri mereka. Hijau untuk Bulls, biru untuk Wolves, kuning untuk Curlews, dan merah untuk Ravens. Setiap peserta juga memiliki lencana kecil untuk disematkan di topinya.
Setiap kelompok diberi tenda tentara untuk tempat tidur. Peserta kemah dibangunkan pada pukul 06.00 oleh suara terompet tanduk antelop yang dibawa Baden-Powell dari Afrika. Cokelat dan kue disajikan, diikuti dengan instruksi untuk kegiatan hari itu.
Kemudian, peserta melakukan latihan fisik, doa, dan pembersihan kamp, sebelum sarapan pada pukul 08.00. Dari pukul 8.30 hingga 16.30, dilangsungkan pelatihan diselingi istirahat.
Waktu minum teh dijadwalkan pada pukul 17.00, makan malam pada pukul 20.00, dilanjutkan dengan api unggun dan doa. Kegiatan berakhir pada pukul 21.00.
Arthur Primmer, salah satu peserta kemah kepanduan pertama, masih mengingat kegiatan api unggun pada malam ia berkemah.
Baca juga: Robert Baden Powell ditetapkan sebagai Bapak Pandu Dunia
"Baden-Powell biasa bercerita tentang petualangannya di Afrika dan India. Pada malam musim panas yang menyenangkan, dengan dia berdiri di tengah lingkaran dan menceritakan kisah-kisah ini, itu menjadi acara utama perkemahan," tuturnya.
Saat kemah berakhir, Baden-Powell merasa sangat puas. Firasatnya bahwa anak laki-laki dari tingkat ekonomi yang berbeda akan dapat berbaur dengan baik terbukti benar.
"Disiplin memang adalah kuncinya," kata Baden-Powell.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.