Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2023, 14:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial mengabarkan, warga Indramayu, Jawa Barat, membakar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.

Pada bagian awal video amatir tampak kebakaran sejumlah bangunan yang berlokasi di Indramayu.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video yang menyebut warga Indramayu membakar Ponpes Al Zaytun disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (10/8/20223). Arsipnya dapat dilihat di sini.

Berikut judul video berdurasi 9 menit 22 detik tersebut:

TEPAT MALAM INI RIBUAN WARGA INDRAMAYU KOMPAK B4K4R PONPES AL ZAYTUN..

Narasi tersebut beredar setelah pemimpin Al Zaytun, Panji Gumilang, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Video mendapat banyak respons dari warganet karena telah dilihat lebih dari 81.000 kali, mendapat 1.300 like dan 175 komentar.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (10/8/2023), yang menyebut warga Indramayu membakar Ponpes Al Zaytun.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (10/8/2023), yang menyebut warga Indramayu membakar Ponpes Al Zaytun.
Penelusuran Kompas.com

Kebakaran bangunan memang terjadi di Indramayu, tetapi bukan berlokasi di Ponpes Al Zaytun.

Video amatir dari warga tersebut juga disiarkan di kanal YouTube Kompas TV Sukabumi.

Kebakaran melanda rumah toko atau ruko di Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada 11 Mei 2023.

Sementara, lokasi Ponpes Al Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Jaraknya mencapai 70 kilometer dari lokasi kebakaran. Keterangan jaraknya dapat dilihat di Google Maps ini.

Adapun penyebab kebakaran di Desa Kalianyar diduga karena meledaknya pom mini, bukan karena dibakar warga.

Kumpulan klip yang digunakan dalam video juga tidak menunjukkan bahwa warga Indramayu membakar ponpes.

Contohnya klip menampilkan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani.

Djuhandhani menyampaikan bahwa polisi masih dalam proses penggeledahan Ponpes Al Zaytun untuk mencari barang bukti guna kepentingan penyidikan.

Pernyataan Djuhandhani serupa dengan video yang terdapat di kanal YouTube Kompas.com, 4 Agustus 2023.

Mulai pertengahan sampai akhir video, muncul narator yang membacakan artikel berita dari media daring.

Narator membacakan artikel yang diterbitkan Tribunnews pada Senin (7/8/2023) soal 31 barang bukti yang disita Bareskrim.

Ada 18 barang yang disita dari kediaman Panji Gumilang dan empat lainnya dari Masjid Al Hayat yang berlokasi di kompleks Al Zaytun.

Artikel itu tidak memberitakan soal kebakaran sama sekali.

Kesimpulan

Video yang menyebut warga Indramayu membakar Ponpes Al Zaytun merupakan hoaks.

Video bangunan terbakar merupakan ruko di Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada 11 Mei 2023. Kebakaran itu bukan berlokasi di kompleks Ponpes Al Zaytun.

Klip yang dipakai dan artikel yang dibacakan narator tidak menunjukkan adanya pembakaran ponpes oleh warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

[HOAKS] Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas U23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

[VIDEO] Hoaks Laga Indonesia Vs Guinea Diulang karena Wasit Terbukti Curang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Boneka Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

[HOAKS] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Uzbekistan karena Terbukti Doping

Hoaks atau Fakta
Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Mitos dan Fakta Seputar Metode Kontrasepsi Vasektomi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com