Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2023, 14:32 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, pengamat politik Rocky Gerung kritis akibat diamuk massa.

Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Adapun Rocky menjadi sorotan karena mengeluarkan pernyataan yang dinilai menghina Presiden Joko Widodo.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Bekasi, Jawa Barat, pada 29 Juli 2023.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim Rocky Gerung kritis akibat diamuk massa muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan video berdurasi 14 menit 15 detik pada 5 Agustus 2023 dengan judul:

P4R4H !! R0CKY GERVNG KR1T1S - J4D1 4MVK4N M4SS4

Dalam thumbnail video terdapat gambar Rocky dikeroyok oleh beberapa orang. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:

BERITA TERBARU

ROCKY GERUNG KRITIS

AMUKAN MASSA TAK TERKENDALI

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Rocky Gerung kritis karena diamuk massaAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Rocky Gerung kritis karena diamuk massa

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri thumbnail video yang memperlihatkan Rocky dikeroyok oleh beberapa orang.

Hasilnya, gambar tersebut mirip dengan foto di laman Serambinews.com ini.

Dalam gambar aslinya, pria yang dikeroyok bukan Rocky Gerung, melainkan Ipda Ojan Prabowo, Danki Brimob III Batalyon A Polman.

Ia dikeroyok oleh warga di Pemandian Salupajaan, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Senin (20/1/2020), karena tidak mau membayar tiket wisata. 

Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi soal Rocky Gerung kritis akibat diamuk massa.

Narator hanya membacakan artikel di laman CNN Indonesia ini berjudul “Rocky Gerung: Moeldoko Pasang Badan Seperti Preman”.

Artikel tersebut memuat respons Rocky atas pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang mengaku siap pasang badan jika ada orang yang mengganggu Jokowi.

Selain itu, narator membacakan artikel di laman Detik.com ini berjudul “Rocky Gerung: Saya Minta Maaf Peristiwa Itu Buat Perselisihan Menjadi-jadi”.

Artikel tersebut membahas mengenai permintaan maaf Rocky soal pernyataan yang dianggap menghina Jokowi.

Menurutnya peristiwa itu telah menimbulkan perselisihan yang berbahaya di tahun politik.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi enggan menanggapi serius dugaan penghinaan yang disampaikan Rocky Gerung terhadap dirinya.

"Itu hal-hal kecillah. Saya kerja saja," ujar Jokowi, di Senayan Park, Jakarta, 2 Agustus 2023.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, Jokowi tidak mau melaporkan Rocky Gerung.

Menurut Mahfud, Presiden menilai dugaan penghinaan tersebut tak perlu dibesar-besarkan.

"Ini Pak Jokowi enggak mau lapor. Karena bagi Pak Jokowi remeh saja, ngapain dilaporin," ujar Mahfud, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 3 Agustus 2023.

Kesimpulan

Narasi soal Rocky Gerung kritis karena diamuk massa adalah hoaks. Thumbnail video yang memperlihatkan gambar wajah Rocky Gerung merupakan hasil rekayasa.

Narator video hanya membahas soal respons Rocky atas pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang mengaku siap pasang badan jika ada orang yang mengganggu Jokowi.

Selain itu, narator membahas permintaan maaf Rocky terkait pernyataan yang menimbulkan perselisihan di tahun politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com