Dokter gigi tersebut juga memiliki ilmu psikiatri.
Dengan ilmu psikopatologinya, Gerster memeriksa Ludwig selama empat jam. Dia memiliki kecurigaan bahwa Ludwig memiliki gangguan mental, karena pemikiran yang cepat, delusi, ilusi, dan halusinasi.
Gerster melaporkan hasil pemeriksaannya kepada pihak yang bertanggung jawab.
Komisi yang bertanggung jawab sempat menahan Ludwig di Neuschwanstein pada malam 12 Juni 1886, karena perilaku bunuh diri akut Ludwig.
Kesehatan mental Ludwig pun ditangani oleh Bernhard von Gudden, seorang profesor psikiatri di Universitas Ludwig Maximilians.
Laporan dari para dokter menyimpulkan bahwa gejala yang dialami Ludwig bersifat psikopatologis. Gudden dan beberapa psikiater lainnya mendiagnosis Ludwig dengan paranoia.
Pada 10 Juni 1886, Ludwig dinyatakan gila. Dia dipindahkan ke ke Schloss Berg dekat Starnberger See oleh Gudden.
Selang tiga hari, tepatnya pada 13 Juni 1886, Ludwig bunuh diri di danau.
Ia tewas bersama Gudden yang berusaha menyelamatkan nyawa raja yang tenggelam.
Di masa itu Gudden merupakan pelopor penelitian otak dan ahli dalam psikiatri.
Tuduhan bahwa Ludwig tidak dievaluasi dengan benar tidak sepenuhnya tepat.
Studi pada 2020 mengungkap bahwa otopsi Ludwig menunjukkan adanya meningitis purulen yang dideritanya saat masih berusia tujuh bulan.
Ludwig juga mengalami pertumbuhan yang lambat, memiliki bekas luka di lobus frontal, dan atrofi frontotemporal atau rusaknya sel saraf otak yang bisa menjadi dasar faktor penyebab delusi.
Fakta ini tentu tidak diketahui Gudden, karena ia tewas bersama Ludwig.
Gejala yang dialami Ludwig lebih mirip skizofrenia, dari sudut pandang ilmu modern.
Namun, diagnosa Gudden tidak salah karena di zaman itu pengetahuan soal psikologi masih terbatas.