Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mad King Ludwig, Raja Jerman yang Lengser karena Paranoia

Kompas.com - 13/06/2023, 14:51 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Dokter gigi tersebut juga memiliki ilmu psikiatri.

Dengan ilmu psikopatologinya, Gerster memeriksa Ludwig selama empat jam. Dia memiliki kecurigaan bahwa Ludwig memiliki gangguan mental, karena pemikiran yang cepat, delusi, ilusi, dan halusinasi.

Gerster melaporkan hasil pemeriksaannya kepada pihak yang bertanggung jawab.

Komisi yang bertanggung jawab sempat menahan Ludwig di Neuschwanstein pada malam 12 Juni 1886, karena perilaku bunuh diri akut Ludwig.

Kesehatan mental Ludwig pun ditangani oleh Bernhard von Gudden, seorang profesor psikiatri di Universitas Ludwig Maximilians.

Laporan dari para dokter menyimpulkan bahwa gejala yang dialami Ludwig bersifat psikopatologis. Gudden dan beberapa psikiater lainnya mendiagnosis Ludwig dengan paranoia.

Pada 10 Juni 1886, Ludwig dinyatakan gila. Dia dipindahkan ke ke Schloss Berg dekat Starnberger See oleh Gudden.

Selang tiga hari, tepatnya pada 13 Juni 1886, Ludwig bunuh diri di danau.

Ia tewas bersama Gudden yang berusaha menyelamatkan nyawa raja yang tenggelam.

Sudut pandang ilmu modern

Di masa itu Gudden merupakan pelopor penelitian otak dan ahli dalam psikiatri.

Tuduhan bahwa Ludwig tidak dievaluasi dengan benar tidak sepenuhnya tepat.

Studi pada 2020 mengungkap bahwa otopsi Ludwig menunjukkan adanya meningitis purulen yang dideritanya saat masih berusia tujuh bulan.

Ludwig juga mengalami pertumbuhan yang lambat, memiliki bekas luka di lobus frontal, dan atrofi frontotemporal atau rusaknya sel saraf otak yang bisa menjadi dasar faktor penyebab delusi.

Fakta ini tentu tidak diketahui Gudden, karena ia tewas bersama Ludwig.

Gejala yang dialami Ludwig lebih mirip skizofrenia, dari sudut pandang ilmu modern.

Namun, diagnosa Gudden tidak salah karena di zaman itu pengetahuan soal psikologi masih terbatas.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Manipulasi Foto Donald Trump Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

[HOAKS] Bank Dunia Tuntut Diakhirinya Pertanian pada 2030

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

[KLARIFIKASI] Bayi 5 Bulan di Sumbar Terkena Tumor, Bukan Hamil

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

[HOAKS] Video Demo Terkait Kasus Pegi Setiawan di Cirebon pada 2 Juni 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

[KLARIFIKASI] Pemulihan Listrik di Lampung Tidak sampai 8 Hari

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad 'Eli Koptar'

[VIDEO] Beredar Hoaks Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad "Eli Koptar"

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

INFOGRAFIK: Hoaks Ada Paket COD di Yogya dari Sindikat Narkoba China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks 5 Tokoh sebagai Pendiri NASA, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

OpenAI Ungkap Firma Israel Gunakan AI untuk Sebar Disinformasi

Data dan Fakta
[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

[HOAKS] Restoran Burger Cepat Saji Akan Tutup Permanen

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Pengibaran Bendera Palestina di PBB pada 2015, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

[KLARIFIKASI] Video Kucing Selamat dari Kebakaran di Jeddah, Tidak Terkait Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

[HOAKS] Video Elon Musk Mabuk karena Pengaruh Obat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

[HOAKS] Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk Pembangunan IKN

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com