Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2023, 10:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar pesan singkat atau SMS menawarkan penukaran poin bagi nasabah Bank Papua.

SMS itu juga mengirim tautan untuk mendapat kode penukaran poin transaksi.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

SMS berisi tautan penukaran poin transaksi Bank Papua, contohnya seperti diunggah oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Berikut isi SMS tersebut:

Nasabah BANK PAPUAanda kami undang Ke Cabang BANK PAPUA untuk Tukar Point Transaksi anda besok jam2 info code anda Silahkan klik di sini myads.id/Cekcodebarang

"Yang kerja di Bank Papua ada yang tau ka ini maksudnya apa?" tanya salah satu akun pada 12 April 2023.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, 12 April 2023, soal SMS berisi tautan penukaran poin transaksi Bank Papua.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, 12 April 2023, soal SMS berisi tautan penukaran poin transaksi Bank Papua.
Penelusuran Kompas.com

Terkait sebaran tautan penukaran poin, situs Bankpapua.co.id menginformasikan bahwa SMS itu hoaks.

Bank Papua tidak pernah membuat program penukaran poin transaksi bagi nasabah.

"Bank Papua TIDAK PERNAH membuat Program Tukar Point Transaksi melalui SMS atau Link," tulisnya.

Kompas.com mencoba menelusuri tautan tersebut melalui penelusur situs web Wheregoes. Hasilnya dapat dilihat di sini.

Tautan yang disebar tidak mengarah pada situs resmi Bank Papua.

Tautan itu justru mengarah ke Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) sebuah nomor WhatsApp.

Tangkapan layar penelusuran situs web di Wheregoes, soal situs web mengatasnamakan Bank Papua yang ternyata mengarah ke sebuah nomor WhatsApp.Wheregoes Tangkapan layar penelusuran situs web di Wheregoes, soal situs web mengatasnamakan Bank Papua yang ternyata mengarah ke sebuah nomor WhatsApp.
Salah satu pengguna Facebook Welde telah mengeklik tautan tersebut, lalu menerima file dalam bentuk APK dari nomor WhatsApp.

File yang diterima memuat judul "Cek Kode Barang" dengan .apk di akhir formatnya.

Penipuan daring dengan modus menyebarkan file APK di WhatsApp belakangan marak terjadi.

Seperti diulas oleh Kompas.com, ketika korban mengeklik file tersebut, sebuah aplikasi akan terpasang pada perangkat lunak ponsel.

Aplikasi yang telah terpasang mampu mencuri data pribadi korban, sampai menyebar malware.

Maka, penting untuk tidak klik sembarangan file APK yang dikirim melalui WhatsApp.

Kesimpulan

SMS berisi tautan penukaran poin transaksi Bank Papua adalah hoaks.

Bank Papua membantah bahwa pihaknya mengadakan program penukaran poin transaksi.

Sementara tautan yang dikirim tidak mengarah pada situs resmi Bank Papua, melainkan terhubung ke nomor WhatsApp yang mengirimkan file APK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com