Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tudingan Keliru di Medsos soal Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun

Kompas.com - 29/03/2023, 16:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Dari penelusuran Kompas.com, 14 Maret 2023, baik narasi, foto, dan cuplikan yang dipakai dalam video tidak ada bukti yang menunjukkan adanya penggelapan dana untuk persiapan pilpres.

Hoaks Rp 300 triliun di kantor PDI-P

Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dituding sebagai tempat ditemukannya pencucian uang Rp 300 triliun.

Sebuah video di Facebook menampilkan salah satu cuplikan penggeledahan yang dilakukan KPK di kantor PDI-P pada 9 Januari 2020.

Penggeledahan itu merupakan tindak lanjut atas operasi tangkap tangan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, sebagai tersangka dugaan suap penetapan anggota DPR terpilih periode 2019-2024.

Sementara, narator membacakan artikel membahas pernyataan Managing Director Political Economy dan Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan soal dugaan transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di Kemenkeu.

Narasi yang dibacakan, cuplikan video yang dipakai, hingga judul yang disematkan tidak selaras.

Kompas.com, Sabtu (25/3/2023) menetapkan narasi pencucian uang Rp 300 triliun di kantor DPP PDI-P sebagai hoaks.

Tudingan dana kampanye hitam Ganjar

Hoaks soal siapa saja yang terlibat dalam dugaan aliran dana mencurigakan Rp 300 triliun, juga menyeret nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar dituding menggunakan dana itu untuk biaya kampanye hitam pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 mendatang.

Tudingan itu beredar melalui sebuah video hoaks di Facebook. Kompas.com, Selasa (28/3/2023) menemukan ketidaksesuaian antara judul, cuplikan, dan narasi dalam video.

Videonya memakai cuplikan ketika Ganjar dipanggil KPK sebagai saksi dalam kasus suap pengadaan KTP elektronik pada 2019 lalu.

Narator membacakan artikel soal pertimbangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam memilih calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2024.

Sementara judulnya menuding keterlibatan Ganjar dengan penyelewengan dana Rp 300 triliun. Tidak ada bukti yang mendukung klaim pada judul tersebut.

Konten manipulasi mahasiswa demo di Kemenkeu

Keluku video di Facebook menampilkan demonstrasi di depan kantor Kemenkeu, dikaitkan dengan aliran dana mencurigakan Rp 300 triliun.

Faktanya, foto itu merupakan demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR pada 24 September 2019 untuk menolak pengesahan UU KPK dan RKUHP.

Sama seperti sebaran video hoaks yang belakangan marak, judul, cuplikan, dan artikel yang dibacakan narator tidak saling berkaitan.

Kompas.com, 15 Maret 2023, melabeli unggahan video itu sebagai hoaks.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com