Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial memunculkan narasi yang menyatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terseret dalam polemik transaksi mencurigakan Rp 300 triliun.
Disebutkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyeret nama Luhut dalam polemik itu.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim itu salah atau hoaks.
Klaim yang mengatakan Sri Mulyani meyeret nama Luhut dalam transaksi Rp 300 triliun beredar luas, di antaranya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini dan ini.
Unggahan-unggahan itu beredar mulai pertengahan Maret 2023. Salah satunya yang telah dibagikan 640 kali, dokumentasinya bisa dilihat di sini.
Sebagian isi unggahan itu berupa potongan video Sri Mulyani di sebuah podium membahas pembayaran pajak perusahaan batu bara milik Luhut.
Narasi video itu juga mengupas polemik di seputar Kementerian Keuangan, dari jabatan Sri Mulyani yang mencapai 30 posisi, hingga transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun.
Unggahan itu disertai keterangan sebagai berikut:
Gel?Pkan U?Ng R4kyat 300 T -- Sri Muly?Ni S€Ret Nam4 Luhut H1ngga Akui Beg1ni
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk mencari informasi selengkapnya terkait video Sri Mulyani membahas pajak dan perusahaan batu bara milik Luhut.
Ditemukan video yang sama, yakni dari berita Tribunnews.com, berisi pidato Sri Mulyani dalam acara Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pejabat Negara pada 8 Maret 2022.
Saat itu, Sri Mulyani mengatakan harga batu bara yang naik menyebabkan pendapatan perusahaan tambang batu bara yang dimiliki Luhut meningkat.
Dengan demikian, pajak yang harus dibayar Luhut sebagai warga negara dari kekayaan pribadinya juga meningkat.
Pidato Sri Mulyani itu tidak terkait polemik transaksi mencurigakan Rp 300 triliun.
Ditemukan juga bahwa narasi video itu tentang perbandingan banyaknya jumlah jabatan yang diemban Sri Mulyani dan Luhut, sama dengan artikel ini. Isinya opini akademisi Rocky Gerung yang mengatakan Luhut lebih jujur daripada Sri Mulyani.