Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Informasi Keliru Mencatut Sri Mulyani...

Kompas.com - 21/03/2023, 08:33 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Publik tengah menyoroti gaya hidup mewah dan penyelewengan dana sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Informasi mengenai penyelewengan dana itu pun membanjiri media sosial.

Namun, tak sedikit dari informasi itu memuat informasi keliru. Termasuk, informasi soal Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Berikut sejumlah hoaks mencatut Sri Mulyani yang telah diperiksa faktanya oleh Tim Cek Fakta Kompas.com.

Tidak ada bukti uang Rp 300 triliun di ruangan Sri Mulyani

Menko Polhukam Mahfud MD sempat menyinggung mengenai aliran dana mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu.

Sebuah video di Facebook menyebarkan klaim keliru bahwa dana Rp 300 triliun itu ada di ruangan Sri Mulyani di Kemenkeu.

Serupa dengan sebaran hoaks pada umumnya, video itu memuat cuplikan serta pembacaan artikel berita oleh narator tanpa menunjukkan bukti atas klaimnya.

Pemberitaan yang ada menyebutkan bahwa aliran dana mencurigakan itu ditemukan di lingkungan Kemenkeu, tetapi tidak menyatakan bahwa dana itu ada di ruangan Sri Mulyani.

Menkeu sendiri akan berkoordinasi dengan Menko Polhukam untuk mengusut dugaan penggelapan dana tersebut.

Penelusuran selengkapnya baca di sini.

Hukuman penjara Sri Mulyani hoaks

Setelah tudingan penggelapan dana Rp 300 triliun oleh Sri Mulyani, sebaran hoaks berlanjut dengan menyebut dia telah dijatuhi hukuman penjara 13 tahun.

Narator dalam video hanya membacakan artikel mengenai seorang pegawai DJP Kemenkeu bernama Bursok Anthony Marlon yang meminta Sri Mulyani mundur dari jabatannya.

Sementara, Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo mengatakan, pengaduan tersebut tidak pernah dilengkapi substansi atau bukti.

Kompas.com tidak menemukan narasi yang menyokong klaim dari judul video yang beredar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat meninjau Cikarang Dry Port, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat meninjau Cikarang Dry Port, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).

Hoaks mahasiswa kepung kantor Sri Mulyani

Foto aksi demo mahasiswa di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada 11 April 2022 dipakai dengan menghilangkan konteks sebenarnya.

Foto itu dijadikan keluku untuk video hoaks yang menyebut bahwa ribuan mahasiswa mengepung kantor Menkeu.

Demo itu merupakan protes atas kenaikan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM). Tidak ada kaitannya dengan kasus penyelewengan dana yang belakangan terungkap.

Video yang digunakan juga di luar konteks, karena memuat aksi menentang pengesahan UU KPK dan RKUHP pada 2019.

Kompas.com juga menemukan bahwa narator dalam video hanya membacakan artikel tentang dugaan transaksi mencurigakan RP 300 triliun di Kemenkeu.

Hoaks KPK sita harta Sri Mulyani

Komisi Pemberantasan Korupsi telah memeriksa Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sejumlah pejabat di Kemenkeu.

Sebuah video di Facebook menyebut bahwa KPK juga telah menyita harta kekayaan Sri Mulyani.

Narator membacakan artikel media daring mengenai LHKPN Sri Mulyani pada 2021 yang mencapai Rp 58 miliar.

Kendati demikian, sejauh ini KPK tidak menyita harta Sri Mulyani. Baca fakta selengkapnya di sini.

Sri Mulyani masih menjabat sebagai Menkeu

Setelah dituding menyimpan dana Rp 300 triliun, didemo mahasiswa, dipenjara, hingga harta disita KPK, narasi hoaks terus berlanjut.

Kali ini sebuah video di Facebook menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencopot Sri Mulyani dari jabatannya.

Narator dalam video hanya membacakan artikel opini soal pertimbangan pemecatan Sri Mulyani.

Serta artikel berita soal pemecatan mantan pejabat DJP Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo.

Kompas.com tidak menemukan narasi yang selaras dengan judul yang tertera di video.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com