Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27 Februari 1996, Gim Pertama Pokemon Rilis

Kompas.com - 27/02/2023, 14:12 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Franchise Pokemon memulai debutnya 27 tahun lalu, tepatnya pada 27 Februari 1996, melalui gim yang dirilis untuk konsol genggam Nintendo Game Boy.

Dilansir BBC, Pokemon diciptakan oleh Satoshi Tajiri dan rekannya, Ken Sugimori. Pada 1982, Satoshi dan rekannya mendirikan majalah gim bernama Game Freak.

Tak lama setelahnya, Game Freak meninggalkan bisnis majalah dan terjun ke pengembangan gim. Mereka berhasil mengembangkan beberapa gim, seperti Pulseman, Yoshi, dan Mario & Wario yang mencatatkan penjualan cukup baik.

Pada awal 1990, Satoshi menawarkan ide gim Pocket Monster ke Nintendo. Gim ini terinspirasi dari pengalaman masa kecilnya menjelajahi hutan dan menangkap serangga.

Nintendo awalnya ragu dengan ide tersebut. Meski demikian, mereka akhirnya menyetujui usulan Satoshi.

Baca juga: Lahirnya The Legend of Zelda dan Jawaban di Balik Judul yang Mengecoh...

Perusahaan kemudian menugaskan Shigeru Miyamoto (pencipta Mario Bros dan The Legend of Zelda) untuk membantu pengembangan Pocket Monsters.

Selama enam tahun berikutnya, tim Game Freak dibantu Shigeru Miyamoto mengembangkan gim pertama Pocket Monsters.

Gim tersebut akhirnya rilis pada 27 Februari 1996 di Jepang dengan dua varian: Pocket Monsters: Red dan Pocket Monsters: Green.

Di gim tersebut, pemain berpetualang untuk menangkap semua Pokemon serta melatih monster peliharaan menjadi lebih kuat agar bisa memenangi turnamen.

Gim itu juga dilengkapi fitur trading, di mana para pemain dapat saling menukar Pokemon dengan menghubungkan Game Boy mereka menggunakan kabel.

Pocket Monsters: Red dan Pocket Monsters: Green berhasil terjual jutaan kopi. Gim itu kemudian dirilis di Amerika Serikat pada 1998, lalu di Inggris pada 1999.

Baca juga: Sonic the Hedgehog, Jagoan Sega Saat Lawan Dominasi Mario dan Nintendo

Terdapat beberapa perbedaan antara versi Jepang dengan AS dan Inggris, seperti nama Pocket Monsters yang disingkat menjadi Pokemon, dan perubahan judul gim menjadi Pokemon Red dan Pokemon Blue (bukan Green).

Sejak saat itu, Pokemon tumbuh menjadi salah satu franchise gim terpopuler di dunia.

Total sudah ada 23 seri gim utama Pokemon. Gim teranyar, Pokemon Scarlet dan Pokemon Violet, dirilis pada 18 November 2022 untuk Nintendo Switch.

Pikachu juga terkenal salah satunya karena serial kartun Pokemon.Pokemon Pikachu juga terkenal salah satunya karena serial kartun Pokemon.

Sempat dikhawatirkan tidak laku

Pengembangan gim pertama Pokemon bukan hal mudah. Selama proses pengembangan Pokemon Red dan Pokemon Green, lima anggota Game Freak keluar dan Satoshi berhenti menerima gaji demi memastikan perusahaan punya cukup uang untuk menyelesaikan pengembangan.

Keputusan merilis gim tersebut untuk Game Boy juga menimbulkan kekhawatiran, karena konsol tersebut telah berusia beberapa tahun dan mungkin akan segera ditinggalkan.

Dilansir Gaming Bible, hal tersebut diungkapkan Junichi Masuda, programmer Game Freak kepada Polygon dalam sebuah wawancara pada 2018.

"Pada saat itu, di Jepang, Game Boy sedang mengalami penurunan. Anda tidak melihat begitu banyak orang yang memainkannya," kata Masuda.

"Bahkan ketika kami berbicara dengan teman-teman kami di industri, (kata mereka) 'Anda membuat gim Game Boy? Itu tidak akan laris manis'" ucapnya.

Kendati demikian, sejarah berkata lain. Pokemon mendapatkan sambutan positif dari gamers dan tumbuh menjadi salah satu franchise terpopuler. 

Salah satu kegiatan menarik dalam gim Pokemon adalah menangkap dan mengoleksi monster. Ini terinspirasi dari kenangan masa kecil Satoshi Tajiri yang memiliki hobi menangkap serangga.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Time pada 1999, ayah Satoshi mengungkapkan bahwa hobi tersebut membuat putranya mendapatkan julukan "Dr Bug".

Satoshi sendiri mengakui, dalam sebuah wawancara dengan Nintendo Online Magazine pada 2000, lingkungan dan pengalaman masa kecilnya telah memberinya inspirasi untuk menciptakan Pokemon.

Satoshi mengatakan, dia lahir dan besar di Tokyo, tepatnya di daerah Machida. Tidak seperti daerah lain di Tokyo yang tergolong metropolitan, daerah Machida masih tergolong pedesaan.

Kecintaannya pada video game mulai tumbuh ketika sebuah arcade dibangun di dekat rumahnya. Dia mulai sering menghabiskan waktunya bermain gim di sana. 

"Jadi saya berhenti menangkap serangga, sebagai gantinya saya mulai bermain gim seperti Space Invaders dan Galaxy Wars. Itulah titik dalam hidup, ketika minat saya langsung beralih ke video game. Semua pengalaman ini akhirnya menjadi konsep Pokemon," kata Satoshi.

"Pokemon akan selalu tentang masa kecil saya. Saya pikir orang dewasa dan anak-anak melihat dunia secara berbeda, jadi saya ingin itu tercermin di dalam gim," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com