"Masalah pertandingan dengan waktu efektif kurang lebih 50 menit adalah sesuatu yang berlangsung hingga sekarang," kata Collina.
"Orang-orang ingin menonton sepak bola lebih lama. Kami, FIFA dan IFAB telah diminta untuk melakukan sesuatu," tuturnya.
Di Piala Dunia Qatar 2022, kebijakan memberi injury time dengan durasi panjang diterapkan di beberapa pertandingan yang waktunya sempat terbuang.
Salah satunya adalah partai Inggris melawan Iran. Di pertandingan tersebut, total wasit memberikan injury time hingga 23 menit yang terbagi di babak pertama dan kedua.
Penambahan injury time yang relatif lama di Piala Dunia Qatar pun membuat setiap pertandingan rata-rata memiliki waktu efektif bermain sekitar 60 menit.
Menurut Collina, kebijakan penambahan injury time dengan durasi panjang sebenarnya telah mulai diterapkan di Piala Dunia Rusia 2018.
"Kami sudah melakukan sesuatu seperti ini di Rusia. Kami meminta wasit untuk mencoba menghitung dengan lebih akurat jumlah injury time yang mereka tambahkan di setiap akhir babak," kata dia.
Menurut Collina, kebijakan penambahan injury time dengan durasi lama mendapat respons positif dari para penggemar sepak bola. Sebab, mereka bisa melihat pertandingan yang berkualitas dan tidak membuang-buang waktu.
"Responsnya positif, terutama dari penonton di stadion. Tidak ada reaksi negatif dari orang-orang yang saya temui," ujar Collina.
"Saya pikir penting untuk menawarkan kepada penonton yang hadir dan mereka yang menonton di televisi pertunjukan dan hiburan yang bagus," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.