Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pierluigi Collina, Sosok Wasit Ikonik yang Disegani...

Kompas.com - 13/02/2023, 14:45 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Final Liga Champions 1999 paling berkesan

Dari sekian banyak pertandingan sepak bola yang Collina pimpin, partai antara Manchester United melawan Bayern Munchen di final Liga Champions 1999 merupakan yang paling berkesan baginya.

Kepada Talk Sport, Collina mengaku bahwa partai itu adalah final terbaik dalam sejarah Liga Champion. Sebab, dipenuhi dengan keajaiban.

Manchester United mengalahkan Bayern Munchen secara dramatis lewat dua gol yang tercipta di injury time. Banyaknya orang memprediksi Munchen yang unggul 1-0 hingga menit ke-90 akan menjuarai Liga Champion 1999.

Namun hal itu berubah secara tiba-tiba dalam tiga menit injury time, pasukan Sir Alex Ferguson membalikan keadaan lewat gol yang diciptakan oleh dua orang pemain pengganti, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.

Stadion Camp Nou bergemuruh dan menjadi saksi terciptanya keajaiban.

"Itu benar-benar malam yang tidak terlupakan. Terutama selama tiga menit terakhir," kata Collina

"Dengan 3 menit waktu tambahan, dua gol dicetak, dan trofi berpindah dari satu sisi ke sisi yang lain. Itu menjadi final terbaik dalam sejarah Liga Champions," ucap pria yang lahir di Bologna itu.

Seperti halnya penonton, sampai menit ke-90 Collina berpikir bahwa Munchen-lah yang akan keluar menjadi juara. Sebab, berbagai upaya yang dilakukan Setan Merah tidak berhasil menggetarkan gawang Munchen yang dijaga Oliver Khan.

Hingga akhirnya keajaiban itu datang.

"Sampai 90 menit saya pikir Bayern Munchen akan menang. Setelah gol pertama untuk Manchester United, semua orang menunggu perpanjangan waktu, tetapi kemudian Solskjaer mencetak gol," kenang Collina.

Sosok di balik lamanya injury time

Saat ini Collina dipercaya menjadi Ketua Komite Wasit FIFA. Ia merupakan sosok di balik panjangnya durasi injury time di Piala Dunia Qatar 2022 yang menjadi perhatian publik.

Kepada media, Collina mengatakan bahwa keputusan injury time dengan durasi panjang dilatarbelakangi banyaknya waktu terbuang selama 90 menit pertandingan.

Dikutip dari laman resmi FIFA, berdasarkan analisis yang dilakukan, selama ini pertandingan sepak bola secara efektif hanya dilakukan sekitar  50 menit.

Sedangkan waktu sisanya terbuang karena pemain cedera, pengecekan video assistant referee (VAR), pergantian pemain, maupun selebrasi gol . Sehingga Collina memutuskan bahwa harus ada kompensasi untuk waktu yang terbuang tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com