Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memutuskan Ferdy Sambo dieksekusi mati di Nusakambangan, Cilacap.
Dalam unggahan itu disebutkan bahwa keputusan Jokowi tersebut telah final. Setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang menyebut Jokowi telah memutuskan Ferdy Sambo dieksekusi mati di Nusakambangan muncul di Facebook. Salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 15 detik pada 28 Januari 2023 dengan judul :
JOKOWI TVRUN T4NGAN T3PAT PAGI INI F3RDY AKAN DI3KS3KUSI HVKUM4N M4T1 DINUS4K4MB4NGAN
Dalam video terdapat klip yang menampilkan Jokowi tengah membahas kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Dalam video, Jokowi mengatakan bahwa kepercayaan publik kepada polisi menurun setelah terjadinya kasus yang melibatkan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Ferdy Sambo.
Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, beberapa klip dalam video tersebut tidak terkait dengan narasi Jokowi yang memutuskan untuk mengeksekusi mati Sambo di Nusakambangan.
Klip yang menampilkan Jokowi tengah berbicara tentang kasus pembunuhan Brigadir J yang menurunkan kepercayaan publik kepada Polri identik dengan yang ada di YouTube tvOne ini.
Video menampilkan wawancara khusus Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas dengan Jokowi yang diunggah pada 18 Agustus 2022.
Dalam wawancara itu Jokowi mengatakan bahwa kasus yang melibatkan Ferdy Sambo mendapat sorotan publik, sehingga sejak awal ia memerintahkan untuk mengusut tuntas secara transparan.
Klip lainnya yang menampilkan Kapolri Jenderal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan potongan video Kompas TV ini.
Dalam wawancara dengan jurnalis senior Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, Sigit mengatakan bahwa munculnya kasus Ferdy Sambo membuat kepercayaan publik kepada Polri menurun.
Menurut Sigit kasus tersebut menjadi pukulan bagi institusi Polri.
Sementara itu, narator dalam video justru hanya membacakan artikel di laman ini.