Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kapibara, Hewan Pengerat yang Disebut Paling "Santai"

Kompas.com - 03/02/2023, 16:55 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet menyebut kapibara sebagai hewan paling "santai" di dunia. Pasalnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan kapibara berinteraksi dengan berbagai hewan, termasuk predator. 

Misalnya, video TikTok ini yang telah mendapatkan lebih dari 738.000 tayangan. Dalam video tersebut, kapibara tampak berada di punggung seekor buaya yang sedang berjalan.

Video itu juga memperlihatkan seekor kapibara minum di pinggir sungai dengan tenang meski ada ratusan ekor buaya di sekitarnya.

@capyafterparty What happened to Capy after the video #capybara #crocodile #capivara #capybaratok #capybaraforever ? original sound - CapyAfterParty

Lantas, hewan apakah kapibara itu? Berikut sejumlah fakta seputar kapibara.

Hewan pengerat terbesar

Dilansir National Geographic, kapibara adalah hewan pengerat terbesar di Bumi. Mamalia semi-akuatik ini ditemukan di sebagian besar Amerika Selatan bagian utara dan tengah.

Mereka berkerabat dekat dengan guinea pig dan tikus batu, dan masih berkerabat jauh dengan chinchilla dan agouti.

Kapibara adalah perenang yang handal. Tubuh mereka telah beradaptasi untuk tinggal di daerah basah, seperti di hutan dekat sungai, sabana banjir musiman, dan lahan basah.

Jari-jari kaki kapibara memiliki selaput untuk memudahkan berenang, dan bulu mereka yang berwarna kemerahan hingga coklat tua cepat kering di darat.

Seperti hewan pengerat lainnya, gigi kapibara tumbuh terus-menerus, dan mereka memakainya untuk memakan tanaman air, rerumputan, dan tanaman lainnya.

Mereka juga makan kotoran mereka sendiri di pagi hari. Saat itulah kotoran mereka kaya protein dari tingginya jumlah mikroba yang mencerna makanan hari sebelumnya.

Karena rerumputan yang mereka makan sangat sulit dicerna, memakan kotoran pada dasarnya memungkinkan mereka untuk mencerna rerumputan dua kali.

 

Kapibara adalah hewan pengerat terbesar di Bumi. Mamalia semi-akuatik ini ditemukan di sebagian besar Amerika Selatan bagian utara dan tengah.Charles J Sharp Kapibara adalah hewan pengerat terbesar di Bumi. Mamalia semi-akuatik ini ditemukan di sebagian besar Amerika Selatan bagian utara dan tengah.

Kapibara hidup berkelompok hingga 40 ekor. Musim kawin mereka bervariasi sepanjang tahun, tergantung pada habitat dan ketersediaan pasangan.

Kapibara betina biasanya memiliki empat sampai lima anak per tahun. Secara keseluruhan, kapibara memiliki populasi stabil.

Namun, di beberapa daerah kapibara sangat terancam oleh pemburu yang hendak mengambil kulitnya.

Di alam liar, kapibara juga menjadi mangsa bagi predator seperti jaguar dan puma. Predator lain yang mengancam kapibara termasuk ular boa dan burung bangkai.

Menurut Capybara Facts, kapibara menjalin hubungan unik dengan predator besar di sungai Amerika Selatan: buaya. Meski berbagi habitat, namun buaya tidak memangsa kapibara.

Alasan mengapa buaya tidak memangsa kapibara masih belum diketahui, tetapi momen "santai" kedua satwa ini telah beberapa kali tertangkap kamera.

Data seputar kapibara

  • Nama ilmiah: Hydrochoerus hydrochaeris
  • Jenis: Mamalia
  • Makanan: Herbivora
  • Rentang hidup rata-rata di alam liar hingga 7 tahun
  • Ukuran: Panjang 140 cm, Tinggi bahu hingga 60 cm
  • Berat: 34 – 64 kg
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com