KOMPAS.com - Penipuan dengan menggunakan berbagai modus tetapi memiliki kesamaan menyebar file APK kini marak beredar.
Salah satunya adalah penipuan APK dengan mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Modus penipuan ini beredar di jagat maya, terutama aplikasi pesan seperti WhatsApp.
Melalui pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal, calon korban diminta untuk membayar tagihan di bank atau cara lain.
Tagihan palsu itu dikirim melalui attachment berbentuk file APK. Calon korban diminta membuka untuk membuka tagihan palsu itu.
Akan tetapi, BPJS Kesehatan telah membantah adanya pengiriman tagihan melalui pesan WhatsApp dengan menyisipkan file APK.
Selama ini, penipuan dengan modus apa pun yang menyisipkan file APK memang membahayakan, sebab selalu digunakan untuk scamming.
Menurut dosen ilmu komputer dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rosihan Ari Yuana, aplikasi tersebut bisa dibuat dengan tujuan membaca data yang ada di smartphone.
"Termasuk data SMS, data phonebook, bahkan apa yang kita ketik di keyboard smartphone," kata dia, kepada Kompas.com pada 7 Desember 2022.
Aplikasi dirancang agar tidak terlihat bahwa jebakan itu sudah dipasang di ponsel. Lalu, pelaku akan memanfaatkan data pribadi yang ada di ponsel untuk menguras saldo di m-banking atau e-wallet korban.
Simak penjelasannya di di tautan ini: Apa Itu Scam File APK dan Cara Menghindarinya
Lalu bagaimana penipuan APK dengan mengatasnamakan BPJS Kesehatan ini beredar di masyarakat?
Simak dalam infografik di bawah ini:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.