Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial menggunakan potongan video Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam konteks yang keliru.
Akun Facebook ini mengunggah video yang memuat narasi mengenai dukungan PBB kepada Presiden Joko Widodo untuk memimpin selama tiga periode.
Kendati terdapat gambar Guterres, namun PBB yang dimaksud dalam video itu adalah Partai Bulan Bintang, bukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Video berdurasi 7 menit 19 detik itu memperlihatkan momen ketika Antonio Guterres bertemu Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Kemudian terdapat potongan video Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor sedang berpidato.
Dalam pidato tersebut Afriansyah menyampaikan bahwa partainya mendukung Jokowi untuk maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Adapun teks yang disertakan dalam unggahan:
VIRAL! JOKOWI DIDUKUNG PBB UNTUK 3 PERIODE! INDONESIA KAGET!
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan reverse image search, pertemuan bilateral Guterres, Presiden Jokowi, dan Menlu Retno digelar di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, pada 4 November 2019.
Kemudian, gambar Guterres bersalaman dengan Presiden Jokowi memiliki kemiripan dengan foto yang disiarkan di situs Sekretariat Presiden RI terkait pertemuan di KTT ASEAN pada 12 November 2022.
Ada pula potongan video pembacaan sumpah jabatan saat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1 Oktober 2019.
Sementara, pidato Afriansyah Noor disampaikan dalam rapat koordinasi nasional Partai Bulan Bintang, di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Dalam rapat tersebut, Afriansyah menyatakan partainya akan mendukung Presiden Jokowi untuk maju sebagai calon presiden jika diperbolehkan Konstitusi.
Afiransyah beralasan, Jokowi merupakan sosok yang paling cocok memimpin bangsa Indonesia dibandingkan nama-nama lain yang masuk bursa calon presiden.
"Kalau bisa, kalau undang-undang ini bisa secara konstitusi, pasti PBB akan memilih kembali Bapak Joko Widodo. Kenapa, ya itu tadi, semua calon yang disebutkan-disebutkan ini omdo," kata Afriansyah, seperti diberitakan Kompas.com.
Di sisi lain, Guterres sebagai Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak dapat berpihak dalam pemilu sebuah negara, karena harus obyektif, netral, dan menghormati kedaulatan semua negara, sebagaimana dikutip dari website resmi PBB.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal Sekjen PBB mendukung Presiden Jokowi menjabat selama tiga periode perlu diluruskan.
PBB yang dimaksud dalam konten tersebut merujuk pada Partai Bulan Bintang, bukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Potongan video Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres digunakan dalam konteks yang keliru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.