Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Sementara di Indonesia, permainan itu mulai populer di tahun 1990-an dengan nama tek-tek.
Istilah lato-lato berasal dari Suku Bugis yang awalnya menyebutnya kajao-kajao yang bermakna nenek-nenek.
Lambat laun penyebutannya berubah menjadi kato-kato hingga menjadi lato-lato. Dalam hal ini, istilah lato-lato tidak berkaitan dengan etnis Yahudi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan lato-lato sebagai bentuk teori konspirasi Freemason dan Iluminati adalah hoaks.
Permainan lato-lato telah diproduksi raturan pembuat mainan di AS di tahun 1970-an. Bentuknya dianggap mirip dengan alat jerat hewah khas Argentina bernama boleadoras.
Nama lato-lato juga berasal dari bahasa Bugis, yakni kata kajao-kajao, yang lambat laun penyebutannya berubah menjadi kato-kato, kemudian menjadi lato-lato.
Ada kemungkinan bahwa unggahan itu juga merupakan satire sebagai bentuk kritik terhadap orang yang kerap berpikir ada teori konspirasi menanggapi berbagai fenomena yang ada di masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.