KOMPAS.com - Berawal dari bengkel kayu di Denmark, perusahaan LEGO akhirnya dikenal seluruh dunia sebagai produsen mainan anak-anak berbentuk balok plastik.
Dilansir Britannica, pendiri LEGO adalah Ole Kirk Christiansen. Dia memiliki bengkel kayu di Billund, Denmark, yang mulai memproduksi mainan kayu pada 1932.
Dua tahun kemudian, Ole Kirk menamai perusahaannya LEGO. Nama itu berasal dari frasa bahasa Denmark leg godt yang berarti bermain dengan baik.
Baca juga: Vespa 125 Hadir dalam Versi Lego, Bentuknya Mirip Asli
Pada 1949, LEGO memproduksi balok mainan pertamanya. Balok dari plastik ini dapat disusun dengan balok-balok lainnya untuk membentuk miniatur bangunan atau kendaraan.
Putra Ole Kirk, Godtfred Kirk Christiansen, mengajukan paten untuk balok mainan LEGO ke Kantor Paten dan Merek Dagang Denmark pada 28 Januari 1958.
Paten itu disetujui dan membuat LEGO Group menjadi perusahaan mainan terbesar di dunia.
Balok mainan LEGO mempertahankan desain yang sama sejak dipatenkan. Desain ini dinilai menjadi faktor yang membuatnya tak lekang oleh waktu.
LEGO menjadi salah satu penerima penghargaan US National Toy Hall of Fame pada 1998 dan digelari "Toy of the Century" oleh berbagai otoritas pada 2000.
Balok mainan LEGO juga dipakai untuk membuat replika berbagai monumen terkenal, seperti Menara Eiffel dan Gunung Rushmore.
Bertahan beberapa dekade
Pengamat kultur pop Roy Schwartz, dalam opininya di CNN mengatakan, balok mainan LEGO memiliki kualitas produk yang sangat baik.
Menurut Schwartz, balok mainan LEGO hampir tidak bisa rusak, awet dimainkan berulang-ulang dan bisa bertahan selama beberapa dekade.
"Balok mainan saya dari tahun 1980-an, jika saya masih menyimpannya, akan berada dalam kondisi yang sama dengan balok yang saya beli sekarang, menjadikannya mainan yang dapat diwariskan orangtua kepada anak-anaknya," kata Schwartz.
Baca juga: Keindahan Menara Eiffel dalam Koleksi Set Terbaru Lego
Setiap balok mainan yang diproduksi sejak 1958 juga dapat dikombinasikan dengan balok yang diproduksi setelahnya.
Schwartz mengatakan, selain sebagai mainan yang menghibur anak-anak hingga orang dewasa, balok mainan LEGO juga bermanfaat untuk sarana edukasi.
Bermain LEGO terbukti membantu anak-anak dan remaja mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi, keterampilan motorik, kemampuan spasial, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Balok mainan LEGO juga digunakan untuk mengajar fisika, kimia, biologi, mekatronika, pemrograman, robotika, dan teknik di sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
"LEGO benar-benar mainan terbaik yang pernah diciptakan. Tapi itu lebih dari sekedar mainan. Kombinasinya yang tak terbatas membuatnya memiliki manfaat luas. Ini adalah media kreasi dan ekspresi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.